Pilih Laman

    Laman Utama / Daerah Batik – Peta Interaktif / Sumatra Utara / Masjid Agung Al Mashun – Medan

Destinasi Budaya

Hayati kekayaan budaya bangsa!

Masjid Agung Al Mashun – Medan

(photo: @iqbalrois)

Masjid Agung Al Mashun Medan

Masjid bersejarah ini merupakan peninggalan Kesultanan Deli. Dibangun pada masa pemerintahan Sultan Ma’mun Alrasyid Perkasa Alam pada tahun 1906, dan dirancang oleh arsitek dari Belanda. Bangunan bersejarah ini merupakan perpaduan yang elegan antara budaya India, Eropa, dan Melayu.

Destinasi Pariwisata Budaya

Masjid Agung Al Mashun – Medan

Destinasi Wisata di Sumatra Utara

 

Motif Batik Sumatra Utara

Desa Na Tolu

Pola Desa Na Tolu melambangkan filosofi keberadaan dan harmoni Batak dalam

Gorga Simeol-Meol

Gorga Simeol-meol adalah motif yang terdiri dari sulur tanaman ini dianggap sebagai

Penari Melayu

Penari Melayu menggambarkan tarian tradisional etnis Melayu di

Desa Na Ualu

Motif Gorga dari Desa Na Ualu adalah simbol dari delapan arah mata angin

 

Motif Batik Indonesia

Karawo Pinang

Motif ini dianggap sebagai pola asli tekstil sulaman Karawo. Arti dari motif ini adalah

Samudra

Seni lukis ini menggambarkan kuatnya tekad seseorang yang berlayar agar dapat

Daun Lada Hitam

Motif lada hitam mewakili komoditas utama provinsi Bangka Belitung dan

Awan Berarak

Awan Berarak merupakan kombinasi motif Dayak dengan motif

Gurdo Solo

“Gurdo” atau garuda adalah kendaraan Dewa Wisnu.  Sebagai Burung Mentari, Gurda dilihat sebagai

Teluk Tomini

Motif ini menggambarkan keindahan kehidupan bawah laut di

Burung Bidadari

Burung Bidadari dianggap langka di dunia. Motif Bidadari ini mengilustraskan

Leuit Sijimat

Motif ini mencerminkan kegiatan kaum Baduy sehari-hari, yakni rumah panggung dan

Insang Ikan

Insang ikan merupakan motif yang sering dipergunakan oleh

Lipaq Sabe

Lipaq Sabe mengandung motif geometris klasik sederhana, dihiasi dengan

Taiganja

Taiganja menggambarkan rahim seorang wanita, yang oleh masyarakat setempat dipercaya sebagai

Anggrek Tewu

Motif Anggrek tewu ini berdasarkan kearifan lokal Kotawaringin serta lambang dari teladan

Tongkonan

Rumah tradisional Toraja disebut Tongkonan. Tongkonan adalah

Keluak Daun Pakis

Kata “Keluak” adalah bahasa Minang yang berarti bengkok atau

Gigi Haruan Lidi

Motif Gigi Haruan Lidi diambil dari nama ikan Haruan yang memiliki arti

Sero Tangga

Motif Sero Tangga menyiratkan harapan baik serta rasa cinta yang tulus untuk dapat membuat

Pinawetengan

Pola Batik Pinawetengan diambil dari prasasti prasejarah di Sulawesi Utara, yang disebut

Tifa Totobuang

Motif ini menggambarkan alat musik tradisional Maluku, yaitu

Mega Mendung

 Motif awan ini menyiratkan kemampuan untuk tetap tenang dalam

Gonggong Beruntun

Motif ini menggambarkan bahwa seseorang harus mempertahankan

Tampuk Manggis Sasirangan

Motif Sasirangan ini menggambarkan falsafah buah manggis, yaitu

Singayaksa

Motif Singayaksa berasal dari nama tempat Sultan Hasanuddin berdoa kepada

Karawo Mahkuta

Mahkuta mengacu pada mahkota tradisional Gorontalo. Motif bordir Karawo ini mewakili karakteristik yang

Gedhog Kembang Waluh

Gedhog Waluh merupakan gabungan motif dari budaya kerajaan Jawa Majapahit

Pattimura

Pattimura adalah nama pahlawan Indonesia yang berperang melawan kolonialisme di

Ukir Sentani

Motif Ukir adalah motif batik yang terinspirasi oleh berbagai ukiran kayu tradisional Sentani di

Merak Ngeram

Motif merak yang mengeram memiliki makna pengorbanan dan kasih sayang seorang

Rangkiang

Kata “Rangkiang” mengacu pada lumbung padi dalam bahasa Minangkabau

Durian Pecah

Motif ini melambangkan semua karya harus didasarkan pada iman dan ilmu yang

Rasamala

Motif batik rasamala dikaitkan dengan masa ketika Belanda pertama kali

Bunga Raye

Bunga Raye melambangkan kesatuan antara suku Dayak Tidung dengan

Biji Kopi

Motif biji kopi adalah motif yang merujuk pada distrik kopi lokal di

Kawung

Motif Kawung diciptakan oleh Sultan Agung Hanyokrokusumo (1593-1645) sebagai hadiah bagi putranya ketika

Kasih Tak Sampai

‘Kasih Tak Sampai’ adalah ungkapan dalam bahasa Indonesia yang merujuk pada dua arti berbeda, yakni

Kamaro Timika

Motif ini terinspirasi dari simbol suci komunitas Kamaro di

Rutun Penyu

Motif ini melambangkan kesederhanaan dan menjalani hidup dalam

Ceplok Gayo Aceh

Variasi warna menunjukkan perbedaan dalam masyarakat yang

Parang Seling

Parang Seling merupakan motif batik kerajaanyang merupakan varian feminine dari

Raja Ampat

Motif Raja Ampat menggambarkan kehidupan bahari di kepulauan

Gumin Tambun

Gumin Tambun atau sulur melilit berasal dari motif mitologi Hindu yang melambangkan keberuntungan,

Abimanyu

Motif klasik Kerajaan Mataram ini mengandung harapan agar penggunanya menjadi seorang yang

Tabir Tanjung

Bunga Tanjung adalah jenis bunga pohon ceri yang banyak ditemukan di

Parang Rusak

Selain dari keberanian dan ketegaran, motif ini juga menggambarkan

Besurek Rafflesia

Istilah “Besurek” mengacu pada tekstil yang berisi surat atau prasasti

Tanah Liek

Kata “Tanah Liek” mengacu pada tanah liat dalam bahasa Minang

Srimanganti

Nama motif Srimanganti berasal dari nama aula Istana yang bersambungan dengan

Gajah Mungkur

Motif ini sebagai perlambangan perasaan cinta dan rindu yang

Awan Larat Riau

Motif ini biasanya dikaitkan dengan kelembutan, kebijaksanaan, dan pengetahuan diri. Karakteristik ini

Bekantan Pakis

This motif represents Pakis Haji (Polystichum setiferum), an endemic plant in

Tifa Papua

Motif ini berasal dari alat musik tradisional Papua, Tifa. Tifa adalah sejenis

Pati-Pati Pinehiku

Motif ini melambangkan hierarki dalam masyarakat dan status sosial suku

Bomba Mawar

Motif ini berarti cinta sakral bagi keluarga, kerajaan, dan

Ikan tambal

Makna filosofis dari Ikan Tambal adalah kebersamaan, kesederhanaan dalam

Ake Patra

Ake terkait dengan keilahian dan komposisi alam semesta yang

Banji Cirebon

“Banji” melambangkan keberlimpahan dan segala hal yang

Penari Melayu

Penari Melayu menggambarkan tarian tradisional etnis Melayu di

Sido Mulyo

Sido Mulyo merupakan salah satu motif klasik yang khusus dipergunakan untuk

Pala Salawaku

Motif ini menggambarkan senjata tradisional yang unik dari wilayah

Sekomandi

Motif ini merujuk pada ungkapan “sampai maut memisahkan kita”.

Pucuk Mekar

Motif ini mencerminkan kegembiraan dan syukur kepada Tuhan atas

Gajah Way Kambas

Motifnya menggambarkan cagar alam Lampung, Way Kambas. Way Kambas adalah

Bultiya

Kata “Bultiya” merupakan singkatan nama tiga suku besar di Kalimantan Utara, yakni

Bintik Tujuh

Motif Bintik Tujuh memiliki 7 bintik putih dan gradasi warna hijau sebagai

Angsa Duo

Motif batik duo Angso adalah sepasang angsa yang diyakini telah memimpin Puteri Mayang untuk

Dayak Kamang

Motif Kamang pada umumnya ditemukan pada perisai suku Dayak, karena

Daun Sirih

Motif ini menggambarkan daun sirih yang digunakan sebagai

Rumah Mamuju

Mandar Batik menggambarkan rumah Raja Mamuju dengan karakteristik utama

Pisang Bali

Di masyarakat Bali, pisang merupakan lambang dari Amartha atau Air Keabadian dalam

Ondel-ondel

Boneka ondel-ondel menggambarkan harapan agar

Kuda Sepasang

Bagi masyarakat Kupang, memiliki kuda yang kuat adalah simbol martabat dan

Jupri Kembang Teh

Jupri Kembang Teh menggambarkan sulur tanaman teh yang

Kerawang Datar

Motif ini melambangkan perwujudan nilai-nilai agama dalam interaksi

Merak Lasem

Merak dianggap sebagai raja para burung. Ia dianggap melambangkan

Tikar Natuna

Motif Tikar Natuna diadaptasi dari pembuatan tikar pandan tradisional di

Sinaran

Motif ini melambangkan pengetahuan dan pemahaman spiritual yang

Bayam Raja

Motif Sasirangan Raja Bayam menggambarkan status sosial dari

Pantai Ambon

Batik kota Ambon menggambarkan kekayaan alam dan kehidupan

La Galigo

La Galigo adalah karya sastra Epic Bugis yang memiliki 300.000 cerita epik. Epik ini bahkan dianggap

Asmat Papua

Motif ini menggambarkan simbol kesukuan suku Asmat yang pada umumnya

Sandeq

Sandeq dianggap sebagai maha karya pembuatan kapal di zaman

Daun Simpor

Motif ini terinspirasi oleh tanaman Simpor (Dillenia Suffruticosa) yang merupakan

Buketan Bali

Buketan Bali merupakan motif yang berasal dari

Gamolan

Motif ini menggambarkan Gamolan, alat musik bambu dari Lampung yang

Tenun Bima

Motif-motif diadopsi dari tekstil tenun Bima. Pola ini kurang lebih mendapat

Candi Muara Jambi

Kuil Muara Jambi, dibangun sejak abad ke-13, adalah salah satu

Cengkeh

Motif ini menggambarkan komoditas utama Kabupaten Tolitoli serta memiliki makna penyembuhan dan

Tubo Kelapa

Pohon Kelapa merupakan simbol karakter yang baik dan mental yang

Prada Papua

Kata “Prada” dalam dialek Jawa-Indonesia berarti tekstil batik yang dihiasi dengan

Jumputan Bintang

Kota Palembang terkenal dengan kain batiknya yang diproduksi dengan teknik ikat dan

Pucuk Rebung Riau

Pucuk Rebung melambangkan tekad hati dalam mencapai tujuan, keberuntungan, dan

Honai

Honai merupakan motif yang terinspirasi oleh rumah tradisional masyarakat Papua yang

Desa Na Ualu

Motif Gorga dari Desa Na Ualu adalah simbol dari delapan arah mata angin

Kaganga Tanah Rejang

Batik Kaganga adalah batik khas dari daerah Rejang yang mengambil inspirasi dari

Merak Abyorhokokai

Batik bermotif merak ini menggambarkan keindahan burung tersebut sebagai

Besurek Rembulan

Besurek Rembulan adalah tekstil batik khas yang polanya merupakan kombinasi dari

Kuda Kupang

Kuda juga melambangkan kebanggaan, kekuatan, dan keberanian. Motif ini menyiratkan

Lontara

Aksara Lontara adalah aksara kuno khas komunitas Bugis dan Makassar. Sejarah mencatat bahwa

Wakatobi

Selain menggambarkan keindahan Wakatobi, simbol daun Patra mengacu

Kalo Sara

Kalo Sara adalah motif sakral untuk etnis Tolaki. Ini dianggap sebagai cara

Pohon Hayat

Motif batik di Lampung didominasi oleh akulturasi budaya Buddha dan