Pilih Laman

    Laman Utama Daerah Batik – Peta Interaktif / Jawa Timur / Trowulan – Situs Peninggalan Kerajaan Majapahit 

Destinasi Budaya

Hayati Keluhuran Budaya Bangsa!

Trowulan – Situs Peninggalan Kerajaan Majapahit 

Candi Wringin Lawang adalah salah satu candi yang terletak di kawasan Trowulan (photo: Zainarrifin)

Trowulan – Situs Peninggalan Kerajaan Majapahit 

Lokasi ini merupakan kompleks candi peribadatan dari batu yang ditatah yang dibangun selama masa kekuasaan kerajaan Majapahit, salah satu kerajaan terbesar di Asia Tenggara yang ada sekitar tahun 1293 hingga 1527. Kompleks ini dibangun sebagai pengingat para pemimpin kerajaan dan keluarganya. Jika seorang raja atau ratu meninggal, mereka banyak diupacarakan agar arwahnya kembali dengan baik ke tempat asalnya. Trowulan tidak hanya merupakan situs dengan sisa-sisa kuil atau bangunan keagamaan, melainkan juga objek-objek profan yang diasosiasikan sebagai objek-objek penunjang kota kuno, seperti fasilitas pengairan, pintu-pintu gerbang, permukiman, dan lain sebagainya.

Destinasi Pariwisata Budaya

Trowulan – Situs Peninggalan Kerajaan Majapahit

Destinasi Wisata di Jawa Timur

Motif Batik Jawa Timur

Gedhog Kembang Waluh

Gedhog Waluh merupakan gabungan motif dari budaya kerajaan Jawa Majapahit

Sekar Jati

Motif ini melambangkan harapan agar penggunanya memiliki sifat yang

Gajah Mungkur

Motif ini sebagai perlambangan perasaan cinta dan rindu yang

Samudra

Seni lukis ini menggambarkan kuatnya tekad seseorang yang berlayar agar dapat

 

Motif Batik Indonesia

Insang Ikan

Insang ikan merupakan motif yang sering dipergunakan oleh

Awan Larat Riau

Motif ini biasanya dikaitkan dengan kelembutan, kebijaksanaan, dan pengetahuan diri. Karakteristik ini

Merak Ngeram

Motif merak yang mengeram memiliki makna pengorbanan dan kasih sayang seorang

Pala Salawaku

Motif ini menggambarkan senjata tradisional yang unik dari wilayah

La Galigo

La Galigo adalah karya sastra Epic Bugis yang memiliki 300.000 cerita epik. Epik ini bahkan dianggap

Sido Mulyo

Sido Mulyo merupakan salah satu motif klasik yang khusus dipergunakan untuk

Desa Na Tolu

Pola Desa Na Tolu melambangkan filosofi keberadaan dan harmoni Batak dalam

Sekar Jati

Motif ini melambangkan harapan agar penggunanya memiliki sifat yang

Gonggong Siput

Gonggong (Strombus Turturella) adalah salah satu jenis siput laut yang ditemukan di

Kawung

Motif Kawung diciptakan oleh Sultan Agung Hanyokrokusumo (1593-1645) sebagai hadiah bagi putranya ketika

Pohon Hayat

Motif batik di Lampung didominasi oleh akulturasi budaya Buddha dan

Tifa Papua

Motif ini berasal dari alat musik tradisional Papua, Tifa. Tifa adalah sejenis

Merak Abyorhokokai

Batik bermotif merak ini menggambarkan keindahan burung tersebut sebagai

Gajah Mungkur

Motif ini sebagai perlambangan perasaan cinta dan rindu yang

Gigi Haruan Lidi

Motif Gigi Haruan Lidi diambil dari nama ikan Haruan yang memiliki arti

Rutun Penyu

Motif ini melambangkan kesederhanaan dan menjalani hidup dalam

Sekomandi

Motif ini merujuk pada ungkapan “sampai maut memisahkan kita”.

Dayak Taghol

Motif Dayak Taghol melambangkan perisai sebagai simbol daya

Rasamala

Motif batik rasamala dikaitkan dengan masa ketika Belanda pertama kali

Bekantan Pakis

This motif represents Pakis Haji (Polystichum setiferum), an endemic plant in

Salakanagara

Motif batik Salakanagara melambangkan kerajaan pertama di daerah Betawi yang

Daun Simpor

Motif ini terinspirasi oleh tanaman Simpor (Dillenia Suffruticosa) yang merupakan

Kuda Kupang

Kuda juga melambangkan kebanggaan, kekuatan, dan keberanian. Motif ini menyiratkan

Keluak Daun Pakis

Kata “Keluak” adalah bahasa Minang yang berarti bengkok atau

Bomba Mawar

Motif ini berarti cinta sakral bagi keluarga, kerajaan, dan

Barong Bali

Barong merupakan hewan mitos yang memiliki kekuatan supernatural

Wakatobi

Selain menggambarkan keindahan Wakatobi, simbol daun Patra mengacu

Kaharingan

Kaharingan atau “Pohon Kehidupan” dalam sistem keyakinan suku Dayak melambangkan hubungan

Pattimura

Pattimura adalah nama pahlawan Indonesia yang berperang melawan kolonialisme di

Tari Kabasaran

Motifnya menggambarkan tarian Kabasaran, yang merupakan tarian sakral yang

Mahkota Siger

Siger adalah nama mahkota bagi wanita bangsawan Lampung di zaman kuno yang

Jupri Kembang Teh

Jupri Kembang Teh menggambarkan sulur tanaman teh yang

Paqbarre Allo

Kata “Barre” berarti bulat dan “Allo” berarti sinar matahari. Ukiran ini diartikan

Honai

Honai merupakan motif yang terinspirasi oleh rumah tradisional masyarakat Papua yang

Sero Tangga

Motif Sero Tangga menyiratkan harapan baik serta rasa cinta yang tulus untuk dapat membuat

Sinaran

Motif ini melambangkan pengetahuan dan pemahaman spiritual yang

Lipaq Sabe

Lipaq Sabe mengandung motif geometris klasik sederhana, dihiasi dengan

Alam Pantai

The word “Alam Pantai” refers to the natural beauty of

Pucuk Mekar

Motif ini mencerminkan kegembiraan dan syukur kepada Tuhan atas

Kaganga Tanah Rejang

Batik Kaganga adalah batik khas dari daerah Rejang yang mengambil inspirasi dari

Ake Patra

Ake terkait dengan keilahian dan komposisi alam semesta yang

Cengkeh

Motif ini menggambarkan komoditas utama Kabupaten Tolitoli serta memiliki makna penyembuhan dan

Mega Mendung

 Motif awan ini menyiratkan kemampuan untuk tetap tenang dalam

Teluk Tomini

Motif ini menggambarkan keindahan kehidupan bawah laut di

Tidayu

Nama motif ini merupakan singkatan nama tiga etnis yaitu

Hiu Taliyasan

Indonesia juga merupakan asal-muasal ikan terbesar sedunia, yakni ikan hiu paus. Motif ini

Gumin Tambun

Gumin Tambun atau sulur melilit berasal dari motif mitologi Hindu yang melambangkan keberuntungan,

Besurek Rembulan

Besurek Rembulan adalah tekstil batik khas yang polanya merupakan kombinasi dari

Dayak Kamang

Motif Kamang pada umumnya ditemukan pada perisai suku Dayak, karena

Merak Lasem

Merak dianggap sebagai raja para burung. Ia dianggap melambangkan

Tifa Totobuang

Motif ini menggambarkan alat musik tradisional Maluku, yaitu

Bale Lumbu

Motif ini menandakan kesejahteraan masyarakat Sasak kuno dan

Bintik Tujuh

Motif Bintik Tujuh memiliki 7 bintik putih dan gradasi warna hijau sebagai

Daun Lada Hitam

Motif lada hitam mewakili komoditas utama provinsi Bangka Belitung dan

Peresean

Motif ini menggambarkan pertunjukan tari Peresean yang biasanya dilakukan pada

Penari Melayu

Penari Melayu menggambarkan tarian tradisional etnis Melayu di

Bultiya

Kata “Bultiya” merupakan singkatan nama tiga suku besar di Kalimantan Utara, yakni

Banji Cirebon

“Banji” melambangkan keberlimpahan dan segala hal yang

Bayam Raja

Motif Sasirangan Raja Bayam menggambarkan status sosial dari

Daun Sirih

Motif ini menggambarkan daun sirih yang digunakan sebagai

Rangkiang

Kata “Rangkiang” mengacu pada lumbung padi dalam bahasa Minangkabau

Ukir Sentani

Motif Ukir adalah motif batik yang terinspirasi oleh berbagai ukiran kayu tradisional Sentani di

Asmat Papua

Motif ini menggambarkan simbol kesukuan suku Asmat yang pada umumnya

Pati-Pati Pinehiku

Motif ini melambangkan hierarki dalam masyarakat dan status sosial suku

Samudra

Seni lukis ini menggambarkan kuatnya tekad seseorang yang berlayar agar dapat

Prada Papua

Kata “Prada” dalam dialek Jawa-Indonesia berarti tekstil batik yang dihiasi dengan

Kasih Tak Sampai

‘Kasih Tak Sampai’ adalah ungkapan dalam bahasa Indonesia yang merujuk pada dua arti berbeda, yakni

Tabir Tanjung

Bunga Tanjung adalah jenis bunga pohon ceri yang banyak ditemukan di

Besurek Rafflesia

Istilah “Besurek” mengacu pada tekstil yang berisi surat atau prasasti

Parang Rusak

Selain dari keberanian dan ketegaran, motif ini juga menggambarkan

Candi Muara Jambi

Kuil Muara Jambi, dibangun sejak abad ke-13, adalah salah satu

Kerawang Datar

Motif ini melambangkan perwujudan nilai-nilai agama dalam interaksi

Kalo Sara

Kalo Sara adalah motif sakral untuk etnis Tolaki. Ini dianggap sebagai cara

Tampuk Manggis Sasirangan

Motif Sasirangan ini menggambarkan falsafah buah manggis, yaitu

Sandeq

Sandeq dianggap sebagai maha karya pembuatan kapal di zaman

Gorga Simeol-Meol

Gorga Simeol-meol adalah motif yang terdiri dari sulur tanaman ini dianggap sebagai

Tubo Kelapa

Pohon Kelapa merupakan simbol karakter yang baik dan mental yang

Kuda Sepasang

Bagi masyarakat Kupang, memiliki kuda yang kuat adalah simbol martabat dan

Ikan tambal

Makna filosofis dari Ikan Tambal adalah kebersamaan, kesederhanaan dalam

Singayaksa

Motif Singayaksa berasal dari nama tempat Sultan Hasanuddin berdoa kepada

Karawo Pinang

Motif ini dianggap sebagai pola asli tekstil sulaman Karawo. Arti dari motif ini adalah

Lontara

Aksara Lontara adalah aksara kuno khas komunitas Bugis dan Makassar. Sejarah mencatat bahwa

Gamolan

Motif ini menggambarkan Gamolan, alat musik bambu dari Lampung yang

Raja Ampat

Motif Raja Ampat menggambarkan kehidupan bahari di kepulauan

Burung Cendrawasih

Burung Cendrawasih merupakan motif sakral dan mewakili identitas

Burung Bidadari

Burung Bidadari dianggap langka di dunia. Motif Bidadari ini mengilustraskan

Pintu Aceh

Motifnya terinspirasi oleh arsitektur tradisional Aceh yang memiliki

Anggrek Tewu

Motif Anggrek tewu ini berdasarkan kearifan lokal Kotawaringin serta lambang dari teladan

Buketan Bali

Buketan Bali merupakan motif yang berasal dari

Tongkonan

Rumah tradisional Toraja disebut Tongkonan. Tongkonan adalah

Kerawang Tegak Aceh

Motif Kerawang Tegak melambangkan seseorang yang memiliki

Tikar Natuna

Motif Tikar Natuna diadaptasi dari pembuatan tikar pandan tradisional di

Durian Pecah

Motif ini melambangkan semua karya harus didasarkan pada iman dan ilmu yang

Kain Cual

Tradisi tekstil cual telah ada sejak abad ke-17. Kata Cual mengacu pada

Pucuk Rebung Riau

Pucuk Rebung melambangkan tekad hati dalam mencapai tujuan, keberuntungan, dan

Tanah Liek

Kata “Tanah Liek” mengacu pada tanah liat dalam bahasa Minang

Leuit Sijimat

Motif ini mencerminkan kegiatan kaum Baduy sehari-hari, yakni rumah panggung dan

Srimanganti

Nama motif Srimanganti berasal dari nama aula Istana yang bersambungan dengan

Taiganja

Taiganja menggambarkan rahim seorang wanita, yang oleh masyarakat setempat dipercaya sebagai

Pinawetengan

Pola Batik Pinawetengan diambil dari prasasti prasejarah di Sulawesi Utara, yang disebut