Pilih Laman

    Laman Utama Daerah Batik – Peta Interaktif / Jawa Timur / Upacara Kasada di Gunung Bromo

Destinasi Budaya

Hayati Keluhuran Budaya Bangsa!

Upacara Kasada di Gunung Bromo

Upacara Kasada diadakan di lereng Gunung Bromo  (foto: @Nahroby)

Gunung Bromo  (foto: Pesona Indonesia)

Upacara Kasada di Gunung Bromo

Upacara Kasada/Sukasada merupakan upacara tradisional suku Tengger. Ia merupakan ritual untuk menyatakan rasa bersyukur dan untuk mengingat pengorbanan Raden Kesuma. Ritual ini merupakan permohonan untuk mendapatkan keselamatan dengan cara menyerahkan persembahan bagi para dewa dan arwah leluhur. Upacara ini dimulai dengan doa dan pertunjukan tari suci oleh warga suku Tengger di lereng Gunung Bromo yang berpasir, kemudian membuang persembahan ke dalam kawah gunung tersebut.

Destinasi Pariwisata Budaya

Upacara Kasada di Gunung Bromo

Destinasi Wisata di Jawa Timur

Motif Batik Jawa Timur

Gajah Mungkur

Motif ini sebagai perlambangan perasaan cinta dan rindu yang

Gedhog Kembang Waluh

Gedhog Waluh merupakan gabungan motif dari budaya kerajaan Jawa Majapahit

Samudra

Seni lukis ini menggambarkan kuatnya tekad seseorang yang berlayar agar dapat

Sekar Jati

Motif ini melambangkan harapan agar penggunanya memiliki sifat yang

 

Motif Batik Indonesia

Pati-Pati Pinehiku

Motif ini melambangkan hierarki dalam masyarakat dan status sosial suku

Sinaran

Motif ini melambangkan pengetahuan dan pemahaman spiritual yang

Rumah Mamuju

Mandar Batik menggambarkan rumah Raja Mamuju dengan karakteristik utama

Tanah Liek

Kata “Tanah Liek” mengacu pada tanah liat dalam bahasa Minang

Jupri Kembang Teh

Jupri Kembang Teh menggambarkan sulur tanaman teh yang

Sekomandi

Motif ini merujuk pada ungkapan “sampai maut memisahkan kita”.

Mega Mendung

 Motif awan ini menyiratkan kemampuan untuk tetap tenang dalam

Kasih Tak Sampai

‘Kasih Tak Sampai’ adalah ungkapan dalam bahasa Indonesia yang merujuk pada dua arti berbeda, yakni

Biji Kopi

Motif biji kopi adalah motif yang merujuk pada distrik kopi lokal di

Pucuk Mekar

Motif ini mencerminkan kegembiraan dan syukur kepada Tuhan atas

Candi Muara Jambi

Kuil Muara Jambi, dibangun sejak abad ke-13, adalah salah satu

Kerawang Datar

Motif ini melambangkan perwujudan nilai-nilai agama dalam interaksi

Tidayu

Nama motif ini merupakan singkatan nama tiga etnis yaitu

Tongkonan

Rumah tradisional Toraja disebut Tongkonan. Tongkonan adalah

Tampuk Manggis Sasirangan

Motif Sasirangan ini menggambarkan falsafah buah manggis, yaitu

Teguh Bersatu

Motif batik ini menunjukkan kekuatan masyarakat Kupang dan mewakili

Teluk Tomini

Motif ini menggambarkan keindahan kehidupan bawah laut di

Samudra

Seni lukis ini menggambarkan kuatnya tekad seseorang yang berlayar agar dapat

Pinawetengan

Pola Batik Pinawetengan diambil dari prasasti prasejarah di Sulawesi Utara, yang disebut

Banji Cirebon

“Banji” melambangkan keberlimpahan dan segala hal yang

Gorga Simeol-Meol

Gorga Simeol-meol adalah motif yang terdiri dari sulur tanaman ini dianggap sebagai

Alam Pantai

The word “Alam Pantai” refers to the natural beauty of

Ceplok Gayo Aceh

Variasi warna menunjukkan perbedaan dalam masyarakat yang

Desa Na Ualu

Motif Gorga dari Desa Na Ualu adalah simbol dari delapan arah mata angin

Rutun Penyu

Motif ini melambangkan kesederhanaan dan menjalani hidup dalam

Parang Seling

Parang Seling merupakan motif batik kerajaanyang merupakan varian feminine dari

Barong Bali

Barong merupakan hewan mitos yang memiliki kekuatan supernatural

Waruga

Motif batik Minahasa diadopsi dari Waruga yang merupakan makam leluhur

Awan Larat Riau

Motif ini biasanya dikaitkan dengan kelembutan, kebijaksanaan, dan pengetahuan diri. Karakteristik ini

Prada Papua

Kata “Prada” dalam dialek Jawa-Indonesia berarti tekstil batik yang dihiasi dengan

Pisang Bali

Di masyarakat Bali, pisang merupakan lambang dari Amartha atau Air Keabadian dalam

Asmat Papua

Motif ini menggambarkan simbol kesukuan suku Asmat yang pada umumnya

Pintu Aceh

Motifnya terinspirasi oleh arsitektur tradisional Aceh yang memiliki

Sido Mulyo

Sido Mulyo merupakan salah satu motif klasik yang khusus dipergunakan untuk

Awan Berarak

Awan Berarak merupakan kombinasi motif Dayak dengan motif

Gonggong Beruntun

Motif ini menggambarkan bahwa seseorang harus mempertahankan

Pala Salawaku

Motif ini menggambarkan senjata tradisional yang unik dari wilayah

Wirasat

Wirasat atau ilham merupakan berkah dari Tuhan. Ilham ini dilambangkan dengan

Honai

Honai merupakan motif yang terinspirasi oleh rumah tradisional masyarakat Papua yang

Angsa Duo

Motif batik duo Angso adalah sepasang angsa yang diyakini telah memimpin Puteri Mayang untuk

Ukir Sentani

Motif Ukir adalah motif batik yang terinspirasi oleh berbagai ukiran kayu tradisional Sentani di

Gajah Way Kambas

Motifnya menggambarkan cagar alam Lampung, Way Kambas. Way Kambas adalah

Gajah Mungkur

Motif ini sebagai perlambangan perasaan cinta dan rindu yang

Tubo Kelapa

Pohon Kelapa merupakan simbol karakter yang baik dan mental yang

Lontara

Aksara Lontara adalah aksara kuno khas komunitas Bugis dan Makassar. Sejarah mencatat bahwa

Rasamala

Motif batik rasamala dikaitkan dengan masa ketika Belanda pertama kali

Enggang Dayak

Motif Burung enggang merupakan Panglima para Burung. Ia dianggap memiliki kekuatan

Jumputan Bintang

Kota Palembang terkenal dengan kain batiknya yang diproduksi dengan teknik ikat dan

Gurdo Solo

“Gurdo” atau garuda adalah kendaraan Dewa Wisnu.  Sebagai Burung Mentari, Gurda dilihat sebagai

Peresean

Motif ini menggambarkan pertunjukan tari Peresean yang biasanya dilakukan pada

Besurek Rembulan

Besurek Rembulan adalah tekstil batik khas yang polanya merupakan kombinasi dari

Sekar Jati

Motif ini melambangkan harapan agar penggunanya memiliki sifat yang

Bomba Mawar

Motif ini berarti cinta sakral bagi keluarga, kerajaan, dan

Durian Pecah

Motif ini melambangkan semua karya harus didasarkan pada iman dan ilmu yang

Karawo Mahkuta

Mahkuta mengacu pada mahkota tradisional Gorontalo. Motif bordir Karawo ini mewakili karakteristik yang

Burung Cendrawasih

Burung Cendrawasih merupakan motif sakral dan mewakili identitas

Ondel-ondel

Boneka ondel-ondel menggambarkan harapan agar

Gedhog Kembang Waluh

Gedhog Waluh merupakan gabungan motif dari budaya kerajaan Jawa Majapahit

Tifa Totobuang

Motif ini menggambarkan alat musik tradisional Maluku, yaitu

Desa Na Tolu

Pola Desa Na Tolu melambangkan filosofi keberadaan dan harmoni Batak dalam

Tabir Tanjung

Bunga Tanjung adalah jenis bunga pohon ceri yang banyak ditemukan di

Bunga Raye

Bunga Raye melambangkan kesatuan antara suku Dayak Tidung dengan

Merak Ngeram

Motif merak yang mengeram memiliki makna pengorbanan dan kasih sayang seorang

Wakatobi

Selain menggambarkan keindahan Wakatobi, simbol daun Patra mengacu

Bultiya

Kata “Bultiya” merupakan singkatan nama tiga suku besar di Kalimantan Utara, yakni

Kuda Sepasang

Bagi masyarakat Kupang, memiliki kuda yang kuat adalah simbol martabat dan

Pohon Hayat

Motif batik di Lampung didominasi oleh akulturasi budaya Buddha dan

Singayaksa

Motif Singayaksa berasal dari nama tempat Sultan Hasanuddin berdoa kepada

Bale Lumbu

Motif ini menandakan kesejahteraan masyarakat Sasak kuno dan

Pucuk Rebung Riau

Pucuk Rebung melambangkan tekad hati dalam mencapai tujuan, keberuntungan, dan

La Galigo

La Galigo adalah karya sastra Epic Bugis yang memiliki 300.000 cerita epik. Epik ini bahkan dianggap

Burung Bidadari

Burung Bidadari dianggap langka di dunia. Motif Bidadari ini mengilustraskan

Gonggong Siput

Gonggong (Strombus Turturella) adalah salah satu jenis siput laut yang ditemukan di

Tenun Bima

Motif-motif diadopsi dari tekstil tenun Bima. Pola ini kurang lebih mendapat

Daun Sirih

Motif ini menggambarkan daun sirih yang digunakan sebagai

Gamolan

Motif ini menggambarkan Gamolan, alat musik bambu dari Lampung yang

Daun Simpor

Motif ini terinspirasi oleh tanaman Simpor (Dillenia Suffruticosa) yang merupakan

Gumin Tambun

Gumin Tambun atau sulur melilit berasal dari motif mitologi Hindu yang melambangkan keberuntungan,

Salakanagara

Motif batik Salakanagara melambangkan kerajaan pertama di daerah Betawi yang

Merak Lasem

Merak dianggap sebagai raja para burung. Ia dianggap melambangkan

Dayak Kamang

Motif Kamang pada umumnya ditemukan pada perisai suku Dayak, karena

Pantai Ambon

Batik kota Ambon menggambarkan kekayaan alam dan kehidupan

Bayam Raja

Motif Sasirangan Raja Bayam menggambarkan status sosial dari

Dayak Taghol

Motif Dayak Taghol melambangkan perisai sebagai simbol daya

Kuntul Perak

Kuntul perak (Egretta intermedia) merupakan hewan asli Kalimantan dan merupakan lambang dari

Cengkeh

Motif ini menggambarkan komoditas utama Kabupaten Tolitoli serta memiliki makna penyembuhan dan

Tangerang Herang

Motif Tangerang Herang merupakan perlambangan kota Tangerang, yakni

Kalo Sara

Kalo Sara adalah motif sakral untuk etnis Tolaki. Ini dianggap sebagai cara

Kamaro Timika

Motif ini terinspirasi dari simbol suci komunitas Kamaro di

Merak Abyorhokokai

Batik bermotif merak ini menggambarkan keindahan burung tersebut sebagai

Pattimura

Pattimura adalah nama pahlawan Indonesia yang berperang melawan kolonialisme di

Raja Ampat

Motif Raja Ampat menggambarkan kehidupan bahari di kepulauan

Leuit Sijimat

Motif ini mencerminkan kegiatan kaum Baduy sehari-hari, yakni rumah panggung dan

Gigi Haruan Lidi

Motif Gigi Haruan Lidi diambil dari nama ikan Haruan yang memiliki arti

Hiu Taliyasan

Indonesia juga merupakan asal-muasal ikan terbesar sedunia, yakni ikan hiu paus. Motif ini

Bekantan Pakis

This motif represents Pakis Haji (Polystichum setiferum), an endemic plant in

Taiganja

Taiganja menggambarkan rahim seorang wanita, yang oleh masyarakat setempat dipercaya sebagai

Tifa Papua

Motif ini berasal dari alat musik tradisional Papua, Tifa. Tifa adalah sejenis

Kawung

Motif Kawung diciptakan oleh Sultan Agung Hanyokrokusumo (1593-1645) sebagai hadiah bagi putranya ketika

Buketan Bali

Buketan Bali merupakan motif yang berasal dari