Pilih Laman

Destinasi Budaya

Resapi kekayaan budaya bangsa!

Masjid Raya Sumatra Barat

Masjid Agung Sumatra Barat (foto: Febrian Fachri)

Masjid Raya Sumatra Barat

Masjid Agung Sumatra Barat adalah salah satu tujuan wisata religius terkemuka di kota Padang. Masjid ini memiliki atap berbentuk oval di empat sisi yang mencerminkan bentuk rumah tradisional Minang yaitu rumah Gadang. Masjid unik ini juga memiliki menara setinggi 85 meter. Pengunjung dapat menggunakan lift ke atas menara tersebut dan menikmati pemandangan kota Padang dari ketinggian 44 meter. Dinding Masjid ini diukir di panel kayu berongga dengan ukiran khas Minang untuk memudahkan sirkulasi udara di dalamnya. Masjid Agung Sumatra Barat dibangun dengan konstruksi ramah gempa. Lantai dua masjid ini dapat difungsikan sebagai tempat evakuasi sementara saat gempa terjadi.

Destinasi Pariwisata Budaya

Masjid Raya Sumatra Barat

Destinasi Pariwisata di Sumatra Barat

 

Motif Batik Sumatra Barat

Keluak Daun Pakis

Kata “Keluak” adalah bahasa Minang yang berarti bengkok atau

Tanah Liek

Kata “Tanah Liek” mengacu pada tanah liat dalam bahasa Minang

Rangkiang

Kata “Rangkiang” mengacu pada lumbung padi dalam bahasa Minangkabau

 

Motif Batik Indonesia

Sekar Jati

Motif ini melambangkan harapan agar penggunanya memiliki sifat yang

Teguh Bersatu

Motif batik ini menunjukkan kekuatan masyarakat Kupang dan mewakili

Bintik Tujuh

Motif Bintik Tujuh memiliki 7 bintik putih dan gradasi warna hijau sebagai

Wakatobi

Selain menggambarkan keindahan Wakatobi, simbol daun Patra mengacu

Barong Bali

Barong merupakan hewan mitos yang memiliki kekuatan supernatural

Pinawetengan

Pola Batik Pinawetengan diambil dari prasasti prasejarah di Sulawesi Utara, yang disebut

Taiganja

Taiganja menggambarkan rahim seorang wanita, yang oleh masyarakat setempat dipercaya sebagai

Rasamala

Motif batik rasamala dikaitkan dengan masa ketika Belanda pertama kali

Merak Lasem

Merak dianggap sebagai raja para burung. Ia dianggap melambangkan

Gorga Simeol-Meol

Gorga Simeol-meol adalah motif yang terdiri dari sulur tanaman ini dianggap sebagai

Kalo Sara

Kalo Sara adalah motif sakral untuk etnis Tolaki. Ini dianggap sebagai cara

Tari Kabasaran

Motifnya menggambarkan tarian Kabasaran, yang merupakan tarian sakral yang

Mega Mendung

 Motif awan ini menyiratkan kemampuan untuk tetap tenang dalam

Wirasat

Wirasat atau ilham merupakan berkah dari Tuhan. Ilham ini dilambangkan dengan

Pati-Pati Pinehiku

Motif ini melambangkan hierarki dalam masyarakat dan status sosial suku

Karawo Pinang

Motif ini dianggap sebagai pola asli tekstil sulaman Karawo. Arti dari motif ini adalah

Tikar Natuna

Motif Tikar Natuna diadaptasi dari pembuatan tikar pandan tradisional di

Karawo Mahkuta

Mahkuta mengacu pada mahkota tradisional Gorontalo. Motif bordir Karawo ini mewakili karakteristik yang

Pintu Aceh

Motifnya terinspirasi oleh arsitektur tradisional Aceh yang memiliki

Sido Mulyo

Sido Mulyo merupakan salah satu motif klasik yang khusus dipergunakan untuk

Ake Patra

Ake terkait dengan keilahian dan komposisi alam semesta yang

Tenun Bima

Motif-motif diadopsi dari tekstil tenun Bima. Pola ini kurang lebih mendapat

Tangerang Herang

Motif Tangerang Herang merupakan perlambangan kota Tangerang, yakni

Tifa Papua

Motif ini berasal dari alat musik tradisional Papua, Tifa. Tifa adalah sejenis

Samudra

Seni lukis ini menggambarkan kuatnya tekad seseorang yang berlayar agar dapat

Banji Cirebon

“Banji” melambangkan keberlimpahan dan segala hal yang

Insang Ikan

Insang ikan merupakan motif yang sering dipergunakan oleh

Ceplok Gayo Aceh

Variasi warna menunjukkan perbedaan dalam masyarakat yang

Tifa Totobuang

Motif ini menggambarkan alat musik tradisional Maluku, yaitu

Gamolan

Motif ini menggambarkan Gamolan, alat musik bambu dari Lampung yang

Jumputan Bintang

Kota Palembang terkenal dengan kain batiknya yang diproduksi dengan teknik ikat dan

Ondel-ondel

Boneka ondel-ondel menggambarkan harapan agar

Kamaro Timika

Motif ini terinspirasi dari simbol suci komunitas Kamaro di

Biji Kopi

Motif biji kopi adalah motif yang merujuk pada distrik kopi lokal di

Parang Rusak

Selain dari keberanian dan ketegaran, motif ini juga menggambarkan

Gajah Mungkur

Motif ini sebagai perlambangan perasaan cinta dan rindu yang

Bayam Raja

Motif Sasirangan Raja Bayam menggambarkan status sosial dari

Gurdo Solo

“Gurdo” atau garuda adalah kendaraan Dewa Wisnu.  Sebagai Burung Mentari, Gurda dilihat sebagai

Mahkota Siger

Siger adalah nama mahkota bagi wanita bangsawan Lampung di zaman kuno yang

Keluak Daun Pakis

Kata “Keluak” adalah bahasa Minang yang berarti bengkok atau

Srimanganti

Nama motif Srimanganti berasal dari nama aula Istana yang bersambungan dengan

Dayak Kamang

Motif Kamang pada umumnya ditemukan pada perisai suku Dayak, karena

Kuda Sepasang

Bagi masyarakat Kupang, memiliki kuda yang kuat adalah simbol martabat dan

Burung Bidadari

Burung Bidadari dianggap langka di dunia. Motif Bidadari ini mengilustraskan

Tubo Kelapa

Pohon Kelapa merupakan simbol karakter yang baik dan mental yang

Pohon Hayat

Motif batik di Lampung didominasi oleh akulturasi budaya Buddha dan

Merak Ngeram

Motif merak yang mengeram memiliki makna pengorbanan dan kasih sayang seorang

Sero Tangga

Motif Sero Tangga menyiratkan harapan baik serta rasa cinta yang tulus untuk dapat membuat

Durian Pecah

Motif ini melambangkan semua karya harus didasarkan pada iman dan ilmu yang

Pucuk Mekar

Motif ini mencerminkan kegembiraan dan syukur kepada Tuhan atas

Gonggong Beruntun

Motif ini menggambarkan bahwa seseorang harus mempertahankan

Rutun Penyu

Motif ini melambangkan kesederhanaan dan menjalani hidup dalam

Kain Cual

Tradisi tekstil cual telah ada sejak abad ke-17. Kata Cual mengacu pada

Pantai Ambon

Batik kota Ambon menggambarkan kekayaan alam dan kehidupan

Gumin Tambun

Gumin Tambun atau sulur melilit berasal dari motif mitologi Hindu yang melambangkan keberuntungan,

Teluk Tomini

Motif ini menggambarkan keindahan kehidupan bawah laut di

Raja Ampat

Motif Raja Ampat menggambarkan kehidupan bahari di kepulauan

Kuntul Perak

Kuntul perak (Egretta intermedia) merupakan hewan asli Kalimantan dan merupakan lambang dari

Salakanagara

Motif batik Salakanagara melambangkan kerajaan pertama di daerah Betawi yang

Pala Salawaku

Motif ini menggambarkan senjata tradisional yang unik dari wilayah

Anggrek Tewu

Motif Anggrek tewu ini berdasarkan kearifan lokal Kotawaringin serta lambang dari teladan

Besurek Rembulan

Besurek Rembulan adalah tekstil batik khas yang polanya merupakan kombinasi dari

Kerawang Datar

Motif ini melambangkan perwujudan nilai-nilai agama dalam interaksi

Sinaran

Motif ini melambangkan pengetahuan dan pemahaman spiritual yang

Alam Pantai

The word “Alam Pantai” refers to the natural beauty of

Bekantan Pakis

This motif represents Pakis Haji (Polystichum setiferum), an endemic plant in

Desa Na Tolu

Pola Desa Na Tolu melambangkan filosofi keberadaan dan harmoni Batak dalam

Gigi Haruan Lidi

Motif Gigi Haruan Lidi diambil dari nama ikan Haruan yang memiliki arti

Tongkonan

Rumah tradisional Toraja disebut Tongkonan. Tongkonan adalah

Tengkawang Ampiek

Motif Tengkawang Ampiek ini merupakan lambang kesuburan dan kebaikan dari

Kaganga Tanah Rejang

Batik Kaganga adalah batik khas dari daerah Rejang yang mengambil inspirasi dari

Kaharingan

Kaharingan atau “Pohon Kehidupan” dalam sistem keyakinan suku Dayak melambangkan hubungan

Rumah Mamuju

Mandar Batik menggambarkan rumah Raja Mamuju dengan karakteristik utama

Prada Papua

Kata “Prada” dalam dialek Jawa-Indonesia berarti tekstil batik yang dihiasi dengan

Enggang Dayak

Motif Burung enggang merupakan Panglima para Burung. Ia dianggap memiliki kekuatan

Besurek Rafflesia

Istilah “Besurek” mengacu pada tekstil yang berisi surat atau prasasti

Daun Sirih

Motif ini menggambarkan daun sirih yang digunakan sebagai

Singayaksa

Motif Singayaksa berasal dari nama tempat Sultan Hasanuddin berdoa kepada

Jagung

Filosofi motif jagung menggambarkan mimpi dan semangat hidup yang

Peresean

Motif ini menggambarkan pertunjukan tari Peresean yang biasanya dilakukan pada

Awan Berarak

Awan Berarak merupakan kombinasi motif Dayak dengan motif

Pucuk Rebung Riau

Pucuk Rebung melambangkan tekad hati dalam mencapai tujuan, keberuntungan, dan

Paqbarre Allo

Kata “Barre” berarti bulat dan “Allo” berarti sinar matahari. Ukiran ini diartikan

Hiu Taliyasan

Indonesia juga merupakan asal-muasal ikan terbesar sedunia, yakni ikan hiu paus. Motif ini

Sekomandi

Motif ini merujuk pada ungkapan “sampai maut memisahkan kita”.

Lontara

Aksara Lontara adalah aksara kuno khas komunitas Bugis dan Makassar. Sejarah mencatat bahwa

Candi Muara Jambi

Kuil Muara Jambi, dibangun sejak abad ke-13, adalah salah satu

Kuda Kupang

Kuda juga melambangkan kebanggaan, kekuatan, dan keberanian. Motif ini menyiratkan

Leuit Sijimat

Motif ini mencerminkan kegiatan kaum Baduy sehari-hari, yakni rumah panggung dan

Buketan Bali

Buketan Bali merupakan motif yang berasal dari

Cengkeh

Motif ini menggambarkan komoditas utama Kabupaten Tolitoli serta memiliki makna penyembuhan dan

Bale Lumbu

Motif ini menandakan kesejahteraan masyarakat Sasak kuno dan

Rangkiang

Kata “Rangkiang” mengacu pada lumbung padi dalam bahasa Minangkabau

Pattimura

Pattimura adalah nama pahlawan Indonesia yang berperang melawan kolonialisme di

Pisang Bali

Di masyarakat Bali, pisang merupakan lambang dari Amartha atau Air Keabadian dalam

Abimanyu

Motif klasik Kerajaan Mataram ini mengandung harapan agar penggunanya menjadi seorang yang

Gajah Way Kambas

Motifnya menggambarkan cagar alam Lampung, Way Kambas. Way Kambas adalah

Kasih Tak Sampai

‘Kasih Tak Sampai’ adalah ungkapan dalam bahasa Indonesia yang merujuk pada dua arti berbeda, yakni

Gonggong Siput

Gonggong (Strombus Turturella) adalah salah satu jenis siput laut yang ditemukan di

Merak Abyorhokokai

Batik bermotif merak ini menggambarkan keindahan burung tersebut sebagai