Pilih Laman

Destinasi Budaya

Resapi Kekayaan Budaya Indonesia!

Monumen Nasional – Monas

Monumen Nasional (foto: wisatanusa)

Monumen Nasional

Monumen ini merupakan salah satu dari beberapa monument yang didirikan pada Era Nasionalisme Sukarno. Ia merupakan sebuah “proyek mercu suar” yang dirancang untuk mengingatkan rakyat kita akan tekad para nenek moyangnya, serta segala perjuangan dan nyawa yang telah dikorbankan, agar kita dapat menyatakan Kemerdekaan kita pada bulan Agustus 1945. Monumen ini merupakan sebuah menara berbentuk lilin menyala lengkap dengan dasarnya, yang berfungsi mengingatkan kita untuk menjaga agar semangat kita tetap berkobar. Bagian dasar menara ini memiliki museum yang menampilkan diorama kejadian-kejadian bersejarah penting menuju kemerdekaan kita. Selain itu, kita juga dapat menaiki lift hingga ke puncak monumen dan melihat pemandangan panorama kota Jakarta.

Destinasi Pariwisata Budaya

Monumen Nasional – Monas

Destinasi Pariwisata di Jakarta

 

Motif Batik Jakarta

Ondel-ondel

Boneka ondel-ondel menggambarkan harapan agar

Rasamala

Motif batik rasamala dikaitkan dengan masa ketika Belanda pertama kali

Salakanagara

Motif batik Salakanagara melambangkan kerajaan pertama di daerah Betawi yang

 

Motif Batik Indonesia

Daun Lada Hitam

Motif lada hitam mewakili komoditas utama provinsi Bangka Belitung dan

Tifa Totobuang

Motif ini menggambarkan alat musik tradisional Maluku, yaitu

Gajah Mungkur

Motif ini sebagai perlambangan perasaan cinta dan rindu yang

Pattimura

Pattimura adalah nama pahlawan Indonesia yang berperang melawan kolonialisme di

Burung Bidadari

Burung Bidadari dianggap langka di dunia. Motif Bidadari ini mengilustraskan

Kamaro Timika

Motif ini terinspirasi dari simbol suci komunitas Kamaro di

Sido Mulyo

Sido Mulyo merupakan salah satu motif klasik yang khusus dipergunakan untuk

Gonggong Siput

Gonggong (Strombus Turturella) adalah salah satu jenis siput laut yang ditemukan di

Rutun Penyu

Motif ini melambangkan kesederhanaan dan menjalani hidup dalam

Asmat Papua

Motif ini menggambarkan simbol kesukuan suku Asmat yang pada umumnya

Pala Salawaku

Motif ini menggambarkan senjata tradisional yang unik dari wilayah

Buketan Bali

Buketan Bali merupakan motif yang berasal dari

Jupri Kembang Teh

Jupri Kembang Teh menggambarkan sulur tanaman teh yang

Prada Papua

Kata “Prada” dalam dialek Jawa-Indonesia berarti tekstil batik yang dihiasi dengan

Desa Na Ualu

Motif Gorga dari Desa Na Ualu adalah simbol dari delapan arah mata angin

Pucuk Mekar

Motif ini mencerminkan kegembiraan dan syukur kepada Tuhan atas

Tubo Kelapa

Pohon Kelapa merupakan simbol karakter yang baik dan mental yang

Tongkonan

Rumah tradisional Toraja disebut Tongkonan. Tongkonan adalah

Keluak Daun Pakis

Kata “Keluak” adalah bahasa Minang yang berarti bengkok atau

Merak Ngeram

Motif merak yang mengeram memiliki makna pengorbanan dan kasih sayang seorang

Burung Cendrawasih

Burung Cendrawasih merupakan motif sakral dan mewakili identitas

Candi Muara Jambi

Kuil Muara Jambi, dibangun sejak abad ke-13, adalah salah satu

Desa Na Tolu

Pola Desa Na Tolu melambangkan filosofi keberadaan dan harmoni Batak dalam

Ukir Sentani

Motif Ukir adalah motif batik yang terinspirasi oleh berbagai ukiran kayu tradisional Sentani di

Kuda Kupang

Kuda juga melambangkan kebanggaan, kekuatan, dan keberanian. Motif ini menyiratkan

Rasamala

Motif batik rasamala dikaitkan dengan masa ketika Belanda pertama kali

Bintik Tujuh

Motif Bintik Tujuh memiliki 7 bintik putih dan gradasi warna hijau sebagai

Gamolan

Motif ini menggambarkan Gamolan, alat musik bambu dari Lampung yang

Bayam Raja

Motif Sasirangan Raja Bayam menggambarkan status sosial dari

Bale Lumbu

Motif ini menandakan kesejahteraan masyarakat Sasak kuno dan

Tidayu

Nama motif ini merupakan singkatan nama tiga etnis yaitu

Karawo Mahkuta

Mahkuta mengacu pada mahkota tradisional Gorontalo. Motif bordir Karawo ini mewakili karakteristik yang

Merak Abyorhokokai

Batik bermotif merak ini menggambarkan keindahan burung tersebut sebagai

Pati-Pati Pinehiku

Motif ini melambangkan hierarki dalam masyarakat dan status sosial suku

Enggang Dayak

Motif Burung enggang merupakan Panglima para Burung. Ia dianggap memiliki kekuatan

Cengkeh

Motif ini menggambarkan komoditas utama Kabupaten Tolitoli serta memiliki makna penyembuhan dan

Pucuk Rebung Riau

Pucuk Rebung melambangkan tekad hati dalam mencapai tujuan, keberuntungan, dan

Taiganja

Taiganja menggambarkan rahim seorang wanita, yang oleh masyarakat setempat dipercaya sebagai

Pintu Aceh

Motifnya terinspirasi oleh arsitektur tradisional Aceh yang memiliki

Karawo Pinang

Motif ini dianggap sebagai pola asli tekstil sulaman Karawo. Arti dari motif ini adalah

Sekomandi

Motif ini merujuk pada ungkapan “sampai maut memisahkan kita”.

Kuntul Perak

Kuntul perak (Egretta intermedia) merupakan hewan asli Kalimantan dan merupakan lambang dari

Parang Rusak

Selain dari keberanian dan ketegaran, motif ini juga menggambarkan

Gorga Simeol-Meol

Gorga Simeol-meol adalah motif yang terdiri dari sulur tanaman ini dianggap sebagai

Srimanganti

Nama motif Srimanganti berasal dari nama aula Istana yang bersambungan dengan

Rangkiang

Kata “Rangkiang” mengacu pada lumbung padi dalam bahasa Minangkabau

Wakatobi

Selain menggambarkan keindahan Wakatobi, simbol daun Patra mengacu

Lipaq Sabe

Lipaq Sabe mengandung motif geometris klasik sederhana, dihiasi dengan

Kerawang Tegak Aceh

Motif Kerawang Tegak melambangkan seseorang yang memiliki

Kain Cual

Tradisi tekstil cual telah ada sejak abad ke-17. Kata Cual mengacu pada

Gigi Haruan Lidi

Motif Gigi Haruan Lidi diambil dari nama ikan Haruan yang memiliki arti

Dayak Kamang

Motif Kamang pada umumnya ditemukan pada perisai suku Dayak, karena

Insang Ikan

Insang ikan merupakan motif yang sering dipergunakan oleh

Jagung

Filosofi motif jagung menggambarkan mimpi dan semangat hidup yang

Peresean

Motif ini menggambarkan pertunjukan tari Peresean yang biasanya dilakukan pada

Kalo Sara

Kalo Sara adalah motif sakral untuk etnis Tolaki. Ini dianggap sebagai cara

Gedhog Kembang Waluh

Gedhog Waluh merupakan gabungan motif dari budaya kerajaan Jawa Majapahit

Teluk Tomini

Motif ini menggambarkan keindahan kehidupan bawah laut di

Ikan tambal

Makna filosofis dari Ikan Tambal adalah kebersamaan, kesederhanaan dalam

Samudra

Seni lukis ini menggambarkan kuatnya tekad seseorang yang berlayar agar dapat

Tampuk Manggis Sasirangan

Motif Sasirangan ini menggambarkan falsafah buah manggis, yaitu

Wirasat

Wirasat atau ilham merupakan berkah dari Tuhan. Ilham ini dilambangkan dengan

Sekar Jati

Motif ini melambangkan harapan agar penggunanya memiliki sifat yang

Daun Sirih

Motif ini menggambarkan daun sirih yang digunakan sebagai

Kawung

Motif Kawung diciptakan oleh Sultan Agung Hanyokrokusumo (1593-1645) sebagai hadiah bagi putranya ketika

Tenun Bima

Motif-motif diadopsi dari tekstil tenun Bima. Pola ini kurang lebih mendapat

Anggrek Tewu

Motif Anggrek tewu ini berdasarkan kearifan lokal Kotawaringin serta lambang dari teladan

Merak Lasem

Merak dianggap sebagai raja para burung. Ia dianggap melambangkan

Lontara

Aksara Lontara adalah aksara kuno khas komunitas Bugis dan Makassar. Sejarah mencatat bahwa

Tikar Natuna

Motif Tikar Natuna diadaptasi dari pembuatan tikar pandan tradisional di

Bultiya

Kata “Bultiya” merupakan singkatan nama tiga suku besar di Kalimantan Utara, yakni

Gurdo Solo

“Gurdo” atau garuda adalah kendaraan Dewa Wisnu.  Sebagai Burung Mentari, Gurda dilihat sebagai

Abimanyu

Motif klasik Kerajaan Mataram ini mengandung harapan agar penggunanya menjadi seorang yang

Tifa Papua

Motif ini berasal dari alat musik tradisional Papua, Tifa. Tifa adalah sejenis

Kuda Sepasang

Bagi masyarakat Kupang, memiliki kuda yang kuat adalah simbol martabat dan

Tanah Liek

Kata “Tanah Liek” mengacu pada tanah liat dalam bahasa Minang

Mega Mendung

 Motif awan ini menyiratkan kemampuan untuk tetap tenang dalam

Dayak Taghol

Motif Dayak Taghol melambangkan perisai sebagai simbol daya

Paqbarre Allo

Kata “Barre” berarti bulat dan “Allo” berarti sinar matahari. Ukiran ini diartikan

Durian Pecah

Motif ini melambangkan semua karya harus didasarkan pada iman dan ilmu yang

Daun Simpor

Motif ini terinspirasi oleh tanaman Simpor (Dillenia Suffruticosa) yang merupakan

Ake Patra

Ake terkait dengan keilahian dan komposisi alam semesta yang

Penari Melayu

Penari Melayu menggambarkan tarian tradisional etnis Melayu di

Pinawetengan

Pola Batik Pinawetengan diambil dari prasasti prasejarah di Sulawesi Utara, yang disebut

Bomba Mawar

Motif ini berarti cinta sakral bagi keluarga, kerajaan, dan

La Galigo

La Galigo adalah karya sastra Epic Bugis yang memiliki 300.000 cerita epik. Epik ini bahkan dianggap

Tengkawang Ampiek

Motif Tengkawang Ampiek ini merupakan lambang kesuburan dan kebaikan dari

Rumah Mamuju

Mandar Batik menggambarkan rumah Raja Mamuju dengan karakteristik utama

Jumputan Bintang

Kota Palembang terkenal dengan kain batiknya yang diproduksi dengan teknik ikat dan

Angsa Duo

Motif batik duo Angso adalah sepasang angsa yang diyakini telah memimpin Puteri Mayang untuk

Kerawang Datar

Motif ini melambangkan perwujudan nilai-nilai agama dalam interaksi

Sero Tangga

Motif Sero Tangga menyiratkan harapan baik serta rasa cinta yang tulus untuk dapat membuat

Sandeq

Sandeq dianggap sebagai maha karya pembuatan kapal di zaman

Waruga

Motif batik Minahasa diadopsi dari Waruga yang merupakan makam leluhur

Besurek Rembulan

Besurek Rembulan adalah tekstil batik khas yang polanya merupakan kombinasi dari

Gumin Tambun

Gumin Tambun atau sulur melilit berasal dari motif mitologi Hindu yang melambangkan keberuntungan,

Ondel-ondel

Boneka ondel-ondel menggambarkan harapan agar

Banji Cirebon

“Banji” melambangkan keberlimpahan dan segala hal yang

Tabir Tanjung

Bunga Tanjung adalah jenis bunga pohon ceri yang banyak ditemukan di

Pohon Hayat

Motif batik di Lampung didominasi oleh akulturasi budaya Buddha dan