Laman Utama / Daerah Batik – Peta Interaktif / Aceh / Masjid Agung Baiturrahman
Destinasi Budaya
Hayati kekayaan budaya bangsa!
Masjid Agung Baiturrahman
Masjid Agung Baiturrahman di Aceh (photo: Kanalaceh)
Masjid Agung Baiturrahman
Masjid Agung Aceh dibangun pada 1612 pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda dan berfungsi sebagai benteng melawan penjajah. Pembangunan masjid ini mewakili keunggulan arsitektur kearifan lokal Aceh yang tahan terhadap bencana. Masjid ini tetap utuh dan menjadi tempat berlindung bagi masyarakat selama bencana tsunami besar tahun 2004.
Destinasi Wisata di Aceh
Museum Tsunami Aceh
Museum Tsunami Aceh adalah monumen peringatan bencana Tsunami terbesar yang
Taman Keraton Putro Phang
Taman Putro Phang adalah warisan sejarah Kerajaan Aceh Darussalam. Taman ini
Festival Kopi Premium Aceh Gayo
Kopi Gayo Aceh Arabika adalah kopi organik premium terbaik di dunia, diakui oleh
Motif Batik Aceh
Motif Batik Indonesia
Burung Bidadari
Burung Bidadari dianggap langka di dunia. Motif Bidadari ini mengilustraskan
Salakanagara
Motif batik Salakanagara melambangkan kerajaan pertama di daerah Betawi yang
Lontara
Aksara Lontara adalah aksara kuno khas komunitas Bugis dan Makassar. Sejarah mencatat bahwa
Kasih Tak Sampai
‘Kasih Tak Sampai’ adalah ungkapan dalam bahasa Indonesia yang merujuk pada dua arti berbeda, yakni
Ukir Sentani
Motif Ukir adalah motif batik yang terinspirasi oleh berbagai ukiran kayu tradisional Sentani di
Tampuk Manggis Sasirangan
Motif Sasirangan ini menggambarkan falsafah buah manggis, yaitu
Sido Mulyo
Sido Mulyo merupakan salah satu motif klasik yang khusus dipergunakan untuk
Mahkota Siger
Siger adalah nama mahkota bagi wanita bangsawan Lampung di zaman kuno yang
La Galigo
La Galigo adalah karya sastra Epic Bugis yang memiliki 300.000 cerita epik. Epik ini bahkan dianggap
Hiu Taliyasan
Indonesia juga merupakan asal-muasal ikan terbesar sedunia, yakni ikan hiu paus. Motif ini
Srimanganti
Nama motif Srimanganti berasal dari nama aula Istana yang bersambungan dengan
Tengkawang Ampiek
Motif Tengkawang Ampiek ini merupakan lambang kesuburan dan kebaikan dari
Paqbarre Allo
Kata “Barre” berarti bulat dan “Allo” berarti sinar matahari. Ukiran ini diartikan
Leuit Sijimat
Motif ini mencerminkan kegiatan kaum Baduy sehari-hari, yakni rumah panggung dan
Kuda Kupang
Kuda juga melambangkan kebanggaan, kekuatan, dan keberanian. Motif ini menyiratkan
Karawo Pinang
Motif ini dianggap sebagai pola asli tekstil sulaman Karawo. Arti dari motif ini adalah
Bintik Tujuh
Motif Bintik Tujuh memiliki 7 bintik putih dan gradasi warna hijau sebagai
Karawo Mahkuta
Mahkuta mengacu pada mahkota tradisional Gorontalo. Motif bordir Karawo ini mewakili karakteristik yang
Bultiya
Kata “Bultiya” merupakan singkatan nama tiga suku besar di Kalimantan Utara, yakni
Kaganga Tanah Rejang
Batik Kaganga adalah batik khas dari daerah Rejang yang mengambil inspirasi dari
Merak Abyorhokokai
Batik bermotif merak ini menggambarkan keindahan burung tersebut sebagai
Kaharingan
Kaharingan atau “Pohon Kehidupan” dalam sistem keyakinan suku Dayak melambangkan hubungan
Awan Larat Riau
Motif ini biasanya dikaitkan dengan kelembutan, kebijaksanaan, dan pengetahuan diri. Karakteristik ini
Gonggong Siput
Gonggong (Strombus Turturella) adalah salah satu jenis siput laut yang ditemukan di
Daun Simpor
Motif ini terinspirasi oleh tanaman Simpor (Dillenia Suffruticosa) yang merupakan
Pisang Bali
Di masyarakat Bali, pisang merupakan lambang dari Amartha atau Air Keabadian dalam
Pucuk Rebung Riau
Pucuk Rebung melambangkan tekad hati dalam mencapai tujuan, keberuntungan, dan
Gumin Tambun
Gumin Tambun atau sulur melilit berasal dari motif mitologi Hindu yang melambangkan keberuntungan,
Merak Ngeram
Motif merak yang mengeram memiliki makna pengorbanan dan kasih sayang seorang
Tari Kabasaran
Motifnya menggambarkan tarian Kabasaran, yang merupakan tarian sakral yang
Gedhog Kembang Waluh
Gedhog Waluh merupakan gabungan motif dari budaya kerajaan Jawa Majapahit
Taiganja
Taiganja menggambarkan rahim seorang wanita, yang oleh masyarakat setempat dipercaya sebagai
Pinawetengan
Pola Batik Pinawetengan diambil dari prasasti prasejarah di Sulawesi Utara, yang disebut
Kawung
Motif Kawung diciptakan oleh Sultan Agung Hanyokrokusumo (1593-1645) sebagai hadiah bagi putranya ketika
Cengkeh
Motif ini menggambarkan komoditas utama Kabupaten Tolitoli serta memiliki makna penyembuhan dan
Anggrek Tewu
Motif Anggrek tewu ini berdasarkan kearifan lokal Kotawaringin serta lambang dari teladan
Tenun Bima
Motif-motif diadopsi dari tekstil tenun Bima. Pola ini kurang lebih mendapat
Kuda Sepasang
Bagi masyarakat Kupang, memiliki kuda yang kuat adalah simbol martabat dan
Abimanyu
Motif klasik Kerajaan Mataram ini mengandung harapan agar penggunanya menjadi seorang yang
Jumputan Bintang
Kota Palembang terkenal dengan kain batiknya yang diproduksi dengan teknik ikat dan
Enggang Dayak
Motif Burung enggang merupakan Panglima para Burung. Ia dianggap memiliki kekuatan
Daun Lada Hitam
Motif lada hitam mewakili komoditas utama provinsi Bangka Belitung dan
Pattimura
Pattimura adalah nama pahlawan Indonesia yang berperang melawan kolonialisme di
Bekantan Pakis
This motif represents Pakis Haji (Polystichum setiferum), an endemic plant in
Desa Na Tolu
Pola Desa Na Tolu melambangkan filosofi keberadaan dan harmoni Batak dalam
Kuntul Perak
Kuntul perak (Egretta intermedia) merupakan hewan asli Kalimantan dan merupakan lambang dari


