Pilih Laman

Destinasi Budaya

Resapi kekayaan budaya bangsa!

Desa Tekstil Sukarara di Lombok (foto: Mandalika.Indonesia)

Desa Tenun Sukarara

Sebelum munculnya tekstil Batik, masyarakat lokal di Nusa Tenggara Barat memproduksi kain tenun untuk pakaian adat mereka. Terletak sekitar 40 kilometer dari ibu kota Mataram di pulau Lombok, desa ini dikenal dengan industri tenunnya yang berkembang pesat dari suku asli Sasak sejak sebelum abad. Penduduk desa akan memikat Anda dengan produksi kain tenun mereka dengan menggunakan kapas, sutra atau emas dan perak untuk desain mereka yang menakjubkan.

Destinasi Pariwisata Budaya

Desa Tenun Sukarara

Attraksi Pariwisata di Nusa Tenggara Barat

 

Motif Batik Nusa Tenggara Barat

Tenun Bima

Motif-motif diadopsi dari tekstil tenun Bima. Pola ini kurang lebih mendapat

Daun Sirih

Motif ini menggambarkan daun sirih yang digunakan sebagai

Peresean

Motif ini menggambarkan pertunjukan tari Peresean yang biasanya dilakukan pada

Bale Lumbu

Motif ini menandakan kesejahteraan masyarakat Sasak kuno dan

 

Motif Batik Indonesia

Salakanagara

Motif batik Salakanagara melambangkan kerajaan pertama di daerah Betawi yang

Tifa Papua

Motif ini berasal dari alat musik tradisional Papua, Tifa. Tifa adalah sejenis

Barong Bali

Barong merupakan hewan mitos yang memiliki kekuatan supernatural

Ake Patra

Ake terkait dengan keilahian dan komposisi alam semesta yang

Daun Simpor

Motif ini terinspirasi oleh tanaman Simpor (Dillenia Suffruticosa) yang merupakan

Ondel-ondel

Boneka ondel-ondel menggambarkan harapan agar

Ikan tambal

Makna filosofis dari Ikan Tambal adalah kebersamaan, kesederhanaan dalam

Mahkota Siger

Siger adalah nama mahkota bagi wanita bangsawan Lampung di zaman kuno yang

Durian Pecah

Motif ini melambangkan semua karya harus didasarkan pada iman dan ilmu yang

Merak Ngeram

Motif merak yang mengeram memiliki makna pengorbanan dan kasih sayang seorang

Gumin Tambun

Gumin Tambun atau sulur melilit berasal dari motif mitologi Hindu yang melambangkan keberuntungan,

Bale Lumbu

Motif ini menandakan kesejahteraan masyarakat Sasak kuno dan

Prada Papua

Kata “Prada” dalam dialek Jawa-Indonesia berarti tekstil batik yang dihiasi dengan

Pinawetengan

Pola Batik Pinawetengan diambil dari prasasti prasejarah di Sulawesi Utara, yang disebut

Bekantan Pakis

This motif represents Pakis Haji (Polystichum setiferum), an endemic plant in

Bayam Raja

Motif Sasirangan Raja Bayam menggambarkan status sosial dari

Kuntul Perak

Kuntul perak (Egretta intermedia) merupakan hewan asli Kalimantan dan merupakan lambang dari

Sido Mulyo

Sido Mulyo merupakan salah satu motif klasik yang khusus dipergunakan untuk

Asmat Papua

Motif ini menggambarkan simbol kesukuan suku Asmat yang pada umumnya

Merak Lasem

Merak dianggap sebagai raja para burung. Ia dianggap melambangkan

Jumputan Bintang

Kota Palembang terkenal dengan kain batiknya yang diproduksi dengan teknik ikat dan

Besurek Rafflesia

Istilah “Besurek” mengacu pada tekstil yang berisi surat atau prasasti

Gonggong Siput

Gonggong (Strombus Turturella) adalah salah satu jenis siput laut yang ditemukan di

Besurek Rembulan

Besurek Rembulan adalah tekstil batik khas yang polanya merupakan kombinasi dari

Gigi Haruan Lidi

Motif Gigi Haruan Lidi diambil dari nama ikan Haruan yang memiliki arti

Tari Kabasaran

Motifnya menggambarkan tarian Kabasaran, yang merupakan tarian sakral yang

Insang Ikan

Insang ikan merupakan motif yang sering dipergunakan oleh

Angsa Duo

Motif batik duo Angso adalah sepasang angsa yang diyakini telah memimpin Puteri Mayang untuk

Tangerang Herang

Motif Tangerang Herang merupakan perlambangan kota Tangerang, yakni

Sero Tangga

Motif Sero Tangga menyiratkan harapan baik serta rasa cinta yang tulus untuk dapat membuat

Gajah Mungkur

Motif ini sebagai perlambangan perasaan cinta dan rindu yang

Gurdo Solo

“Gurdo” atau garuda adalah kendaraan Dewa Wisnu.  Sebagai Burung Mentari, Gurda dilihat sebagai

Paqbarre Allo

Kata “Barre” berarti bulat dan “Allo” berarti sinar matahari. Ukiran ini diartikan

Kain Cual

Tradisi tekstil cual telah ada sejak abad ke-17. Kata Cual mengacu pada

Burung Cendrawasih

Burung Cendrawasih merupakan motif sakral dan mewakili identitas

Tubo Kelapa

Pohon Kelapa merupakan simbol karakter yang baik dan mental yang

Pintu Aceh

Motifnya terinspirasi oleh arsitektur tradisional Aceh yang memiliki

Burung Bidadari

Burung Bidadari dianggap langka di dunia. Motif Bidadari ini mengilustraskan

Tampuk Manggis Sasirangan

Motif Sasirangan ini menggambarkan falsafah buah manggis, yaitu

Gedhog Kembang Waluh

Gedhog Waluh merupakan gabungan motif dari budaya kerajaan Jawa Majapahit

Enggang Dayak

Motif Burung enggang merupakan Panglima para Burung. Ia dianggap memiliki kekuatan

Parang Seling

Parang Seling merupakan motif batik kerajaanyang merupakan varian feminine dari

Kerawang Datar

Motif ini melambangkan perwujudan nilai-nilai agama dalam interaksi

Sandeq

Sandeq dianggap sebagai maha karya pembuatan kapal di zaman

Desa Na Ualu

Motif Gorga dari Desa Na Ualu adalah simbol dari delapan arah mata angin

Penari Melayu

Penari Melayu menggambarkan tarian tradisional etnis Melayu di

Singayaksa

Motif Singayaksa berasal dari nama tempat Sultan Hasanuddin berdoa kepada

Awan Larat Riau

Motif ini biasanya dikaitkan dengan kelembutan, kebijaksanaan, dan pengetahuan diri. Karakteristik ini

Ukir Sentani

Motif Ukir adalah motif batik yang terinspirasi oleh berbagai ukiran kayu tradisional Sentani di

Tenun Bima

Motif-motif diadopsi dari tekstil tenun Bima. Pola ini kurang lebih mendapat

Sekomandi

Motif ini merujuk pada ungkapan “sampai maut memisahkan kita”.

Kaharingan

Kaharingan atau “Pohon Kehidupan” dalam sistem keyakinan suku Dayak melambangkan hubungan

Rasamala

Motif batik rasamala dikaitkan dengan masa ketika Belanda pertama kali

Kaganga Tanah Rejang

Batik Kaganga adalah batik khas dari daerah Rejang yang mengambil inspirasi dari

Gorga Simeol-Meol

Gorga Simeol-meol adalah motif yang terdiri dari sulur tanaman ini dianggap sebagai

Jupri Kembang Teh

Jupri Kembang Teh menggambarkan sulur tanaman teh yang

Wakatobi

Selain menggambarkan keindahan Wakatobi, simbol daun Patra mengacu

Sinaran

Motif ini melambangkan pengetahuan dan pemahaman spiritual yang

Rangkiang

Kata “Rangkiang” mengacu pada lumbung padi dalam bahasa Minangkabau

Kerawang Tegak Aceh

Motif Kerawang Tegak melambangkan seseorang yang memiliki

Taiganja

Taiganja menggambarkan rahim seorang wanita, yang oleh masyarakat setempat dipercaya sebagai

Desa Na Tolu

Pola Desa Na Tolu melambangkan filosofi keberadaan dan harmoni Batak dalam

Merak Abyorhokokai

Batik bermotif merak ini menggambarkan keindahan burung tersebut sebagai

Tidayu

Nama motif ini merupakan singkatan nama tiga etnis yaitu

Anggrek Tewu

Motif Anggrek tewu ini berdasarkan kearifan lokal Kotawaringin serta lambang dari teladan

Keluak Daun Pakis

Kata “Keluak” adalah bahasa Minang yang berarti bengkok atau

Pala Salawaku

Motif ini menggambarkan senjata tradisional yang unik dari wilayah

Pisang Bali

Di masyarakat Bali, pisang merupakan lambang dari Amartha atau Air Keabadian dalam

Lontara

Aksara Lontara adalah aksara kuno khas komunitas Bugis dan Makassar. Sejarah mencatat bahwa

Tikar Natuna

Motif Tikar Natuna diadaptasi dari pembuatan tikar pandan tradisional di

Kuda Sepasang

Bagi masyarakat Kupang, memiliki kuda yang kuat adalah simbol martabat dan

Dayak Taghol

Motif Dayak Taghol melambangkan perisai sebagai simbol daya

Bunga Raye

Bunga Raye melambangkan kesatuan antara suku Dayak Tidung dengan

Karawo Mahkuta

Mahkuta mengacu pada mahkota tradisional Gorontalo. Motif bordir Karawo ini mewakili karakteristik yang

Abimanyu

Motif klasik Kerajaan Mataram ini mengandung harapan agar penggunanya menjadi seorang yang

Pohon Hayat

Motif batik di Lampung didominasi oleh akulturasi budaya Buddha dan

Teluk Tomini

Motif ini menggambarkan keindahan kehidupan bawah laut di

Tanah Liek

Kata “Tanah Liek” mengacu pada tanah liat dalam bahasa Minang

Lipaq Sabe

Lipaq Sabe mengandung motif geometris klasik sederhana, dihiasi dengan

Alam Pantai

The word “Alam Pantai” refers to the natural beauty of

Pantai Ambon

Batik kota Ambon menggambarkan kekayaan alam dan kehidupan

Kalo Sara

Kalo Sara adalah motif sakral untuk etnis Tolaki. Ini dianggap sebagai cara

Gajah Way Kambas

Motifnya menggambarkan cagar alam Lampung, Way Kambas. Way Kambas adalah

Tongkonan

Rumah tradisional Toraja disebut Tongkonan. Tongkonan adalah

Kamaro Timika

Motif ini terinspirasi dari simbol suci komunitas Kamaro di

Sekar Jati

Motif ini melambangkan harapan agar penggunanya memiliki sifat yang

Kuda Kupang

Kuda juga melambangkan kebanggaan, kekuatan, dan keberanian. Motif ini menyiratkan

Bomba Mawar

Motif ini berarti cinta sakral bagi keluarga, kerajaan, dan

Dayak Kamang

Motif Kamang pada umumnya ditemukan pada perisai suku Dayak, karena

Pattimura

Pattimura adalah nama pahlawan Indonesia yang berperang melawan kolonialisme di

Ceplok Gayo Aceh

Variasi warna menunjukkan perbedaan dalam masyarakat yang

Buketan Bali

Buketan Bali merupakan motif yang berasal dari

Wirasat

Wirasat atau ilham merupakan berkah dari Tuhan. Ilham ini dilambangkan dengan

Peresean

Motif ini menggambarkan pertunjukan tari Peresean yang biasanya dilakukan pada

La Galigo

La Galigo adalah karya sastra Epic Bugis yang memiliki 300.000 cerita epik. Epik ini bahkan dianggap

Candi Muara Jambi

Kuil Muara Jambi, dibangun sejak abad ke-13, adalah salah satu

Bultiya

Kata “Bultiya” merupakan singkatan nama tiga suku besar di Kalimantan Utara, yakni

Parang Rusak

Selain dari keberanian dan ketegaran, motif ini juga menggambarkan

Banji Cirebon

“Banji” melambangkan keberlimpahan dan segala hal yang

Biji Kopi

Motif biji kopi adalah motif yang merujuk pada distrik kopi lokal di