Pilih Laman

Destinasi Budaya

Resapi kekayaan budaya bangsa!

Museum Tenun Cual Ishadi

Museum Tenun Cual Ishadi (foto: Travel.Detik)

Museum Tenun Cual Ishadi

Museum ini adalah museum pertama dan satu-satunya di Pangkalpinang yang memberikan wawasan tentang kain tenun khas Bangka Belitung. Museum Kain Cual Ishadi memamerkan kain tenun berusia 200 tahun dan warisan tekstil berharga lainnya. Tenun Cual pada awalnya merupakan kain tradisional dari daerah Muntok, yang dikembangkan sekitar abad ke-17. Kain tenun cual sangat terkenal dengan teksturnya yang halus. Kain ini menunjukkan keragaman flora dan fauna yang menonjol seperti relief motif bila dilihat dari kejauhan.

Destinasi Pariwisata Budaya

Museum Tenun Cual Ishadi

Destinasi Wisata di Bangka Belitung

 

Motif Batik Bangka Belitung

Daun Lada Hitam

Motif lada hitam mewakili komoditas utama provinsi Bangka Belitung dan

Biji Kopi

Motif biji kopi adalah motif yang merujuk pada distrik kopi lokal di

Kain Cual

Tradisi tekstil cual telah ada sejak abad ke-17. Kata Cual mengacu pada

Daun Simpor

Motif ini terinspirasi oleh tanaman Simpor (Dillenia Suffruticosa) yang merupakan

 

Motif Batik Indonesia

Pucuk Mekar

Motif ini mencerminkan kegembiraan dan syukur kepada Tuhan atas

Abimanyu

Motif klasik Kerajaan Mataram ini mengandung harapan agar penggunanya menjadi seorang yang

Pisang Bali

Di masyarakat Bali, pisang merupakan lambang dari Amartha atau Air Keabadian dalam

Jagung

Filosofi motif jagung menggambarkan mimpi dan semangat hidup yang

Ake Patra

Ake terkait dengan keilahian dan komposisi alam semesta yang

Mega Mendung

 Motif awan ini menyiratkan kemampuan untuk tetap tenang dalam

Sido Mulyo

Sido Mulyo merupakan salah satu motif klasik yang khusus dipergunakan untuk

Keluak Daun Pakis

Kata “Keluak” adalah bahasa Minang yang berarti bengkok atau

Teguh Bersatu

Motif batik ini menunjukkan kekuatan masyarakat Kupang dan mewakili

Hiu Taliyasan

Indonesia juga merupakan asal-muasal ikan terbesar sedunia, yakni ikan hiu paus. Motif ini

Kamaro Timika

Motif ini terinspirasi dari simbol suci komunitas Kamaro di

Dayak Kamang

Motif Kamang pada umumnya ditemukan pada perisai suku Dayak, karena

Kawung

Motif Kawung diciptakan oleh Sultan Agung Hanyokrokusumo (1593-1645) sebagai hadiah bagi putranya ketika

Ondel-ondel

Boneka ondel-ondel menggambarkan harapan agar

Awan Berarak

Awan Berarak merupakan kombinasi motif Dayak dengan motif

Tifa Totobuang

Motif ini menggambarkan alat musik tradisional Maluku, yaitu

Leuit Sijimat

Motif ini mencerminkan kegiatan kaum Baduy sehari-hari, yakni rumah panggung dan

Gajah Way Kambas

Motifnya menggambarkan cagar alam Lampung, Way Kambas. Way Kambas adalah

Raja Ampat

Motif Raja Ampat menggambarkan kehidupan bahari di kepulauan

Parang Rusak

Selain dari keberanian dan ketegaran, motif ini juga menggambarkan

Anggrek Tewu

Motif Anggrek tewu ini berdasarkan kearifan lokal Kotawaringin serta lambang dari teladan

Tengkawang Ampiek

Motif Tengkawang Ampiek ini merupakan lambang kesuburan dan kebaikan dari

Tangerang Herang

Motif Tangerang Herang merupakan perlambangan kota Tangerang, yakni

Tenun Bima

Motif-motif diadopsi dari tekstil tenun Bima. Pola ini kurang lebih mendapat

Daun Sirih

Motif ini menggambarkan daun sirih yang digunakan sebagai

Wakatobi

Selain menggambarkan keindahan Wakatobi, simbol daun Patra mengacu

Rasamala

Motif batik rasamala dikaitkan dengan masa ketika Belanda pertama kali

Paqbarre Allo

Kata “Barre” berarti bulat dan “Allo” berarti sinar matahari. Ukiran ini diartikan

Peresean

Motif ini menggambarkan pertunjukan tari Peresean yang biasanya dilakukan pada

Desa Na Ualu

Motif Gorga dari Desa Na Ualu adalah simbol dari delapan arah mata angin

Bunga Raye

Bunga Raye melambangkan kesatuan antara suku Dayak Tidung dengan

Buketan Bali

Buketan Bali merupakan motif yang berasal dari

Singayaksa

Motif Singayaksa berasal dari nama tempat Sultan Hasanuddin berdoa kepada

Tampuk Manggis Sasirangan

Motif Sasirangan ini menggambarkan falsafah buah manggis, yaitu

Tifa Papua

Motif ini berasal dari alat musik tradisional Papua, Tifa. Tifa adalah sejenis

Cengkeh

Motif ini menggambarkan komoditas utama Kabupaten Tolitoli serta memiliki makna penyembuhan dan

Kasih Tak Sampai

‘Kasih Tak Sampai’ adalah ungkapan dalam bahasa Indonesia yang merujuk pada dua arti berbeda, yakni

Tongkonan

Rumah tradisional Toraja disebut Tongkonan. Tongkonan adalah

Desa Na Tolu

Pola Desa Na Tolu melambangkan filosofi keberadaan dan harmoni Batak dalam

Teluk Tomini

Motif ini menggambarkan keindahan kehidupan bawah laut di

Bale Lumbu

Motif ini menandakan kesejahteraan masyarakat Sasak kuno dan

Alam Pantai

The word “Alam Pantai” refers to the natural beauty of

Prada Papua

Kata “Prada” dalam dialek Jawa-Indonesia berarti tekstil batik yang dihiasi dengan

Daun Lada Hitam

Motif lada hitam mewakili komoditas utama provinsi Bangka Belitung dan

Kerawang Datar

Motif ini melambangkan perwujudan nilai-nilai agama dalam interaksi

Gonggong Beruntun

Motif ini menggambarkan bahwa seseorang harus mempertahankan

Bultiya

Kata “Bultiya” merupakan singkatan nama tiga suku besar di Kalimantan Utara, yakni

Asmat Papua

Motif ini menggambarkan simbol kesukuan suku Asmat yang pada umumnya

Bomba Mawar

Motif ini berarti cinta sakral bagi keluarga, kerajaan, dan

Gigi Haruan Lidi

Motif Gigi Haruan Lidi diambil dari nama ikan Haruan yang memiliki arti

Merak Abyorhokokai

Batik bermotif merak ini menggambarkan keindahan burung tersebut sebagai

Tanah Liek

Kata “Tanah Liek” mengacu pada tanah liat dalam bahasa Minang

Rumah Mamuju

Mandar Batik menggambarkan rumah Raja Mamuju dengan karakteristik utama

Sandeq

Sandeq dianggap sebagai maha karya pembuatan kapal di zaman

Kaharingan

Kaharingan atau “Pohon Kehidupan” dalam sistem keyakinan suku Dayak melambangkan hubungan

Lipaq Sabe

Lipaq Sabe mengandung motif geometris klasik sederhana, dihiasi dengan

Rangkiang

Kata “Rangkiang” mengacu pada lumbung padi dalam bahasa Minangkabau

Besurek Rembulan

Besurek Rembulan adalah tekstil batik khas yang polanya merupakan kombinasi dari

Kalo Sara

Kalo Sara adalah motif sakral untuk etnis Tolaki. Ini dianggap sebagai cara

Besurek Rafflesia

Istilah “Besurek” mengacu pada tekstil yang berisi surat atau prasasti

Karawo Pinang

Motif ini dianggap sebagai pola asli tekstil sulaman Karawo. Arti dari motif ini adalah

Ceplok Gayo Aceh

Variasi warna menunjukkan perbedaan dalam masyarakat yang

Tikar Natuna

Motif Tikar Natuna diadaptasi dari pembuatan tikar pandan tradisional di

Awan Larat Riau

Motif ini biasanya dikaitkan dengan kelembutan, kebijaksanaan, dan pengetahuan diri. Karakteristik ini

Sekomandi

Motif ini merujuk pada ungkapan “sampai maut memisahkan kita”.

Bintik Tujuh

Motif Bintik Tujuh memiliki 7 bintik putih dan gradasi warna hijau sebagai

Salakanagara

Motif batik Salakanagara melambangkan kerajaan pertama di daerah Betawi yang

Tidayu

Nama motif ini merupakan singkatan nama tiga etnis yaitu

Tabir Tanjung

Bunga Tanjung adalah jenis bunga pohon ceri yang banyak ditemukan di

Pucuk Rebung Riau

Pucuk Rebung melambangkan tekad hati dalam mencapai tujuan, keberuntungan, dan

Kerawang Tegak Aceh

Motif Kerawang Tegak melambangkan seseorang yang memiliki

Gedhog Kembang Waluh

Gedhog Waluh merupakan gabungan motif dari budaya kerajaan Jawa Majapahit

Biji Kopi

Motif biji kopi adalah motif yang merujuk pada distrik kopi lokal di

Bekantan Pakis

This motif represents Pakis Haji (Polystichum setiferum), an endemic plant in

Merak Lasem

Merak dianggap sebagai raja para burung. Ia dianggap melambangkan

Gorga Simeol-Meol

Gorga Simeol-meol adalah motif yang terdiri dari sulur tanaman ini dianggap sebagai

Pantai Ambon

Batik kota Ambon menggambarkan kekayaan alam dan kehidupan

Sekar Jati

Motif ini melambangkan harapan agar penggunanya memiliki sifat yang

Candi Muara Jambi

Kuil Muara Jambi, dibangun sejak abad ke-13, adalah salah satu

Barong Bali

Barong merupakan hewan mitos yang memiliki kekuatan supernatural

Pala Salawaku

Motif ini menggambarkan senjata tradisional yang unik dari wilayah

Burung Cendrawasih

Burung Cendrawasih merupakan motif sakral dan mewakili identitas

Jupri Kembang Teh

Jupri Kembang Teh menggambarkan sulur tanaman teh yang

Penari Melayu

Penari Melayu menggambarkan tarian tradisional etnis Melayu di

Kuda Kupang

Kuda juga melambangkan kebanggaan, kekuatan, dan keberanian. Motif ini menyiratkan

Insang Ikan

Insang ikan merupakan motif yang sering dipergunakan oleh

Ukir Sentani

Motif Ukir adalah motif batik yang terinspirasi oleh berbagai ukiran kayu tradisional Sentani di

Mahkota Siger

Siger adalah nama mahkota bagi wanita bangsawan Lampung di zaman kuno yang

Rutun Penyu

Motif ini melambangkan kesederhanaan dan menjalani hidup dalam

Merak Ngeram

Motif merak yang mengeram memiliki makna pengorbanan dan kasih sayang seorang

Kuntul Perak

Kuntul perak (Egretta intermedia) merupakan hewan asli Kalimantan dan merupakan lambang dari

Tubo Kelapa

Pohon Kelapa merupakan simbol karakter yang baik dan mental yang

Ikan tambal

Makna filosofis dari Ikan Tambal adalah kebersamaan, kesederhanaan dalam

Lontara

Aksara Lontara adalah aksara kuno khas komunitas Bugis dan Makassar. Sejarah mencatat bahwa

Pattimura

Pattimura adalah nama pahlawan Indonesia yang berperang melawan kolonialisme di

Pinawetengan

Pola Batik Pinawetengan diambil dari prasasti prasejarah di Sulawesi Utara, yang disebut

Pati-Pati Pinehiku

Motif ini melambangkan hierarki dalam masyarakat dan status sosial suku

Parang Seling

Parang Seling merupakan motif batik kerajaanyang merupakan varian feminine dari

Angsa Duo

Motif batik duo Angso adalah sepasang angsa yang diyakini telah memimpin Puteri Mayang untuk

Kuda Sepasang

Bagi masyarakat Kupang, memiliki kuda yang kuat adalah simbol martabat dan