Pilih Laman

Destinasi Alam

Nikmati keindahan alam tropis!

Geopark Tanjung Kelayang

Pantai Tanjung Kelayang (foto: Pesona Indonesia)

Pulau Batu Berlayar (foto: infia)

Tanjung Kelayang Geopark

Bisakah Anda bayangkan jika Stonehenge bisa dibangun di pantai? Pantai Tanjung Kelayang, yang terletak di pulau Belitung, telah ditetapkan sebagai kawasan Geopark Nasional Indonesia. Hal ini memberikan panorama alam yang unik dari laut dalam bentuk batu granit yang menjulang di atas laut. Dari sini, Anda juga bisa pergi ke Pulau Batu Berlayar, yang berjarak 15 menit dengan perahu dari pantai Tanjung Kelayang. Pulau Batu Berlayar memiliki panorama pasir putih terbaik, batu granit yang menjulang tinggi, dan pantai dangkal, yang merupakan tempat yang sempurna untuk snorkeling. Anda bisa melihat berbagai ikan berwarna-warni dan beberapa bintang laut besar di pantai.

Destinasi Pariwisata Alam

Geopark Tanjung Kelayang

Destinasi Wisata di Bangka Belitung

 

Motif Batik Bangka Belitung

Daun Simpor

Motif ini terinspirasi oleh tanaman Simpor (Dillenia Suffruticosa) yang merupakan

Kain Cual

Tradisi tekstil cual telah ada sejak abad ke-17. Kata Cual mengacu pada

Biji Kopi

Motif biji kopi adalah motif yang merujuk pada distrik kopi lokal di

Daun Lada Hitam

Motif lada hitam mewakili komoditas utama provinsi Bangka Belitung dan

 

Motif Batik Indonesia

Kuda Sepasang

Bagi masyarakat Kupang, memiliki kuda yang kuat adalah simbol martabat dan

Honai

Honai merupakan motif yang terinspirasi oleh rumah tradisional masyarakat Papua yang

Bintik Tujuh

Motif Bintik Tujuh memiliki 7 bintik putih dan gradasi warna hijau sebagai

Kaganga Tanah Rejang

Batik Kaganga adalah batik khas dari daerah Rejang yang mengambil inspirasi dari

Wirasat

Wirasat atau ilham merupakan berkah dari Tuhan. Ilham ini dilambangkan dengan

Bekantan Pakis

This motif represents Pakis Haji (Polystichum setiferum), an endemic plant in

Merak Lasem

Merak dianggap sebagai raja para burung. Ia dianggap melambangkan

Desa Na Tolu

Pola Desa Na Tolu melambangkan filosofi keberadaan dan harmoni Batak dalam

Tari Kabasaran

Motifnya menggambarkan tarian Kabasaran, yang merupakan tarian sakral yang

Bultiya

Kata “Bultiya” merupakan singkatan nama tiga suku besar di Kalimantan Utara, yakni

Awan Berarak

Awan Berarak merupakan kombinasi motif Dayak dengan motif

Teguh Bersatu

Motif batik ini menunjukkan kekuatan masyarakat Kupang dan mewakili

Banji Cirebon

“Banji” melambangkan keberlimpahan dan segala hal yang

Anggrek Tewu

Motif Anggrek tewu ini berdasarkan kearifan lokal Kotawaringin serta lambang dari teladan

Karawo Mahkuta

Mahkuta mengacu pada mahkota tradisional Gorontalo. Motif bordir Karawo ini mewakili karakteristik yang

Tifa Totobuang

Motif ini menggambarkan alat musik tradisional Maluku, yaitu

Sinaran

Motif ini melambangkan pengetahuan dan pemahaman spiritual yang

Angsa Duo

Motif batik duo Angso adalah sepasang angsa yang diyakini telah memimpin Puteri Mayang untuk

Gorga Simeol-Meol

Gorga Simeol-meol adalah motif yang terdiri dari sulur tanaman ini dianggap sebagai

Enggang Dayak

Motif Burung enggang merupakan Panglima para Burung. Ia dianggap memiliki kekuatan

Taiganja

Taiganja menggambarkan rahim seorang wanita, yang oleh masyarakat setempat dipercaya sebagai

Pucuk Rebung Riau

Pucuk Rebung melambangkan tekad hati dalam mencapai tujuan, keberuntungan, dan

Leuit Sijimat

Motif ini mencerminkan kegiatan kaum Baduy sehari-hari, yakni rumah panggung dan

Barong Bali

Barong merupakan hewan mitos yang memiliki kekuatan supernatural

Srimanganti

Nama motif Srimanganti berasal dari nama aula Istana yang bersambungan dengan

Kuntul Perak

Kuntul perak (Egretta intermedia) merupakan hewan asli Kalimantan dan merupakan lambang dari

Tenun Bima

Motif-motif diadopsi dari tekstil tenun Bima. Pola ini kurang lebih mendapat

Tikar Natuna

Motif Tikar Natuna diadaptasi dari pembuatan tikar pandan tradisional di

Hiu Taliyasan

Indonesia juga merupakan asal-muasal ikan terbesar sedunia, yakni ikan hiu paus. Motif ini

Mahkota Siger

Siger adalah nama mahkota bagi wanita bangsawan Lampung di zaman kuno yang

Daun Sirih

Motif ini menggambarkan daun sirih yang digunakan sebagai

Pati-Pati Pinehiku

Motif ini melambangkan hierarki dalam masyarakat dan status sosial suku

Kaharingan

Kaharingan atau “Pohon Kehidupan” dalam sistem keyakinan suku Dayak melambangkan hubungan

Penari Melayu

Penari Melayu menggambarkan tarian tradisional etnis Melayu di

Desa Na Ualu

Motif Gorga dari Desa Na Ualu adalah simbol dari delapan arah mata angin

Waruga

Motif batik Minahasa diadopsi dari Waruga yang merupakan makam leluhur

Gedhog Kembang Waluh

Gedhog Waluh merupakan gabungan motif dari budaya kerajaan Jawa Majapahit

Tampuk Manggis Sasirangan

Motif Sasirangan ini menggambarkan falsafah buah manggis, yaitu

Jumputan Bintang

Kota Palembang terkenal dengan kain batiknya yang diproduksi dengan teknik ikat dan

Gamolan

Motif ini menggambarkan Gamolan, alat musik bambu dari Lampung yang

Lipaq Sabe

Lipaq Sabe mengandung motif geometris klasik sederhana, dihiasi dengan

Pantai Ambon

Batik kota Ambon menggambarkan kekayaan alam dan kehidupan

Durian Pecah

Motif ini melambangkan semua karya harus didasarkan pada iman dan ilmu yang

Peresean

Motif ini menggambarkan pertunjukan tari Peresean yang biasanya dilakukan pada

Tengkawang Ampiek

Motif Tengkawang Ampiek ini merupakan lambang kesuburan dan kebaikan dari

Keluak Daun Pakis

Kata “Keluak” adalah bahasa Minang yang berarti bengkok atau

Tubo Kelapa

Pohon Kelapa merupakan simbol karakter yang baik dan mental yang

Candi Muara Jambi

Kuil Muara Jambi, dibangun sejak abad ke-13, adalah salah satu

Rangkiang

Kata “Rangkiang” mengacu pada lumbung padi dalam bahasa Minangkabau

Dayak Kamang

Motif Kamang pada umumnya ditemukan pada perisai suku Dayak, karena

Rumah Mamuju

Mandar Batik menggambarkan rumah Raja Mamuju dengan karakteristik utama

Dayak Taghol

Motif Dayak Taghol melambangkan perisai sebagai simbol daya

Gajah Way Kambas

Motifnya menggambarkan cagar alam Lampung, Way Kambas. Way Kambas adalah

Pattimura

Pattimura adalah nama pahlawan Indonesia yang berperang melawan kolonialisme di

Daun Simpor

Motif ini terinspirasi oleh tanaman Simpor (Dillenia Suffruticosa) yang merupakan

Awan Larat Riau

Motif ini biasanya dikaitkan dengan kelembutan, kebijaksanaan, dan pengetahuan diri. Karakteristik ini

Lontara

Aksara Lontara adalah aksara kuno khas komunitas Bugis dan Makassar. Sejarah mencatat bahwa

Tangerang Herang

Motif Tangerang Herang merupakan perlambangan kota Tangerang, yakni

Burung Cendrawasih

Burung Cendrawasih merupakan motif sakral dan mewakili identitas

Mega Mendung

 Motif awan ini menyiratkan kemampuan untuk tetap tenang dalam

Pohon Hayat

Motif batik di Lampung didominasi oleh akulturasi budaya Buddha dan

Pala Salawaku

Motif ini menggambarkan senjata tradisional yang unik dari wilayah

Tabir Tanjung

Bunga Tanjung adalah jenis bunga pohon ceri yang banyak ditemukan di

Cengkeh

Motif ini menggambarkan komoditas utama Kabupaten Tolitoli serta memiliki makna penyembuhan dan

Sido Mulyo

Sido Mulyo merupakan salah satu motif klasik yang khusus dipergunakan untuk

Biji Kopi

Motif biji kopi adalah motif yang merujuk pada distrik kopi lokal di

Bale Lumbu

Motif ini menandakan kesejahteraan masyarakat Sasak kuno dan

Samudra

Seni lukis ini menggambarkan kuatnya tekad seseorang yang berlayar agar dapat

Ikan tambal

Makna filosofis dari Ikan Tambal adalah kebersamaan, kesederhanaan dalam

Tifa Papua

Motif ini berasal dari alat musik tradisional Papua, Tifa. Tifa adalah sejenis

Kawung

Motif Kawung diciptakan oleh Sultan Agung Hanyokrokusumo (1593-1645) sebagai hadiah bagi putranya ketika

Sekomandi

Motif ini merujuk pada ungkapan “sampai maut memisahkan kita”.

Pintu Aceh

Motifnya terinspirasi oleh arsitektur tradisional Aceh yang memiliki

Sekar Jati

Motif ini melambangkan harapan agar penggunanya memiliki sifat yang

Burung Bidadari

Burung Bidadari dianggap langka di dunia. Motif Bidadari ini mengilustraskan

Buketan Bali

Buketan Bali merupakan motif yang berasal dari

Gumin Tambun

Gumin Tambun atau sulur melilit berasal dari motif mitologi Hindu yang melambangkan keberuntungan,

La Galigo

La Galigo adalah karya sastra Epic Bugis yang memiliki 300.000 cerita epik. Epik ini bahkan dianggap

Daun Lada Hitam

Motif lada hitam mewakili komoditas utama provinsi Bangka Belitung dan

Bomba Mawar

Motif ini berarti cinta sakral bagi keluarga, kerajaan, dan

Ake Patra

Ake terkait dengan keilahian dan komposisi alam semesta yang

Besurek Rembulan

Besurek Rembulan adalah tekstil batik khas yang polanya merupakan kombinasi dari

Jupri Kembang Teh

Jupri Kembang Teh menggambarkan sulur tanaman teh yang

Gajah Mungkur

Motif ini sebagai perlambangan perasaan cinta dan rindu yang

Jagung

Filosofi motif jagung menggambarkan mimpi dan semangat hidup yang

Singayaksa

Motif Singayaksa berasal dari nama tempat Sultan Hasanuddin berdoa kepada

Pucuk Mekar

Motif ini mencerminkan kegembiraan dan syukur kepada Tuhan atas

Bunga Raye

Bunga Raye melambangkan kesatuan antara suku Dayak Tidung dengan

Prada Papua

Kata “Prada” dalam dialek Jawa-Indonesia berarti tekstil batik yang dihiasi dengan

Besurek Rafflesia

Istilah “Besurek” mengacu pada tekstil yang berisi surat atau prasasti

Kamaro Timika

Motif ini terinspirasi dari simbol suci komunitas Kamaro di

Asmat Papua

Motif ini menggambarkan simbol kesukuan suku Asmat yang pada umumnya

Kuda Kupang

Kuda juga melambangkan kebanggaan, kekuatan, dan keberanian. Motif ini menyiratkan

Kain Cual

Tradisi tekstil cual telah ada sejak abad ke-17. Kata Cual mengacu pada

Salakanagara

Motif batik Salakanagara melambangkan kerajaan pertama di daerah Betawi yang

Gurdo Solo

“Gurdo” atau garuda adalah kendaraan Dewa Wisnu.  Sebagai Burung Mentari, Gurda dilihat sebagai

Raja Ampat

Motif Raja Ampat menggambarkan kehidupan bahari di kepulauan

Kalo Sara

Kalo Sara adalah motif sakral untuk etnis Tolaki. Ini dianggap sebagai cara

Ukir Sentani

Motif Ukir adalah motif batik yang terinspirasi oleh berbagai ukiran kayu tradisional Sentani di

Karawo Pinang

Motif ini dianggap sebagai pola asli tekstil sulaman Karawo. Arti dari motif ini adalah