Pilih Laman

   Laman UtamaDaerah Batik – Peta Interaktif / Banten / Ujung Kulon – Warisan Alam Dunia UNESCO

Destinasi Alam

Rasakan keindahan alam tropis!

Ujung Kulon – Warisan Alam Dunia UNESCO

Ujung Kulon, Warisan Alam Dunia UNESCO (foto: Indonesia Tourism)

Ujung Kulon – Warisan Alam Dunia UNESCO 

Taman ini terletak di Desa Ujung Jaya. Hal terpenting yang perlu disebutkan mengenai tempat ini adalah bahwa UNESCO telah menyetujuinya sebagai salah satu situs warisan dunia pada tahun 1992. Di sini, pengunjung dapat melihat berbagai jenis spesies hewan dan tumbuhan yang unik, terutama badak Jawa yang langka.

Destinasi Pariwisata Alam

Ujung Kulon Warisan Alam Dunia UNESCO

Destinasi Pariwisata di Banten

Motif Batik Banten

Srimanganti

Nama motif Srimanganti berasal dari nama aula Istana yang bersambungan dengan

Singayaksa

Motif Singayaksa berasal dari nama tempat Sultan Hasanuddin berdoa kepada

Leuit Sijimat

Motif ini mencerminkan kegiatan kaum Baduy sehari-hari, yakni rumah panggung dan

Tangerang Herang

Motif Tangerang Herang merupakan perlambangan kota Tangerang, yakni

 

Motif Batik Indonesia

Leuit Sijimat

Motif ini mencerminkan kegiatan kaum Baduy sehari-hari, yakni rumah panggung dan

Pintu Aceh

Motifnya terinspirasi oleh arsitektur tradisional Aceh yang memiliki

Gumin Tambun

Gumin Tambun atau sulur melilit berasal dari motif mitologi Hindu yang melambangkan keberuntungan,

Kalo Sara

Kalo Sara adalah motif sakral untuk etnis Tolaki. Ini dianggap sebagai cara

Pantai Ambon

Batik kota Ambon menggambarkan kekayaan alam dan kehidupan

Gedhog Kembang Waluh

Gedhog Waluh merupakan gabungan motif dari budaya kerajaan Jawa Majapahit

Abimanyu

Motif klasik Kerajaan Mataram ini mengandung harapan agar penggunanya menjadi seorang yang

Prada Papua

Kata “Prada” dalam dialek Jawa-Indonesia berarti tekstil batik yang dihiasi dengan

Kuda Sepasang

Bagi masyarakat Kupang, memiliki kuda yang kuat adalah simbol martabat dan

Peresean

Motif ini menggambarkan pertunjukan tari Peresean yang biasanya dilakukan pada

Kamaro Timika

Motif ini terinspirasi dari simbol suci komunitas Kamaro di

Wirasat

Wirasat atau ilham merupakan berkah dari Tuhan. Ilham ini dilambangkan dengan

La Galigo

La Galigo adalah karya sastra Epic Bugis yang memiliki 300.000 cerita epik. Epik ini bahkan dianggap

Tari Kabasaran

Motifnya menggambarkan tarian Kabasaran, yang merupakan tarian sakral yang

Durian Pecah

Motif ini melambangkan semua karya harus didasarkan pada iman dan ilmu yang

Tikar Natuna

Motif Tikar Natuna diadaptasi dari pembuatan tikar pandan tradisional di

Banji Cirebon

“Banji” melambangkan keberlimpahan dan segala hal yang

Kerawang Datar

Motif ini melambangkan perwujudan nilai-nilai agama dalam interaksi

Awan Berarak

Awan Berarak merupakan kombinasi motif Dayak dengan motif

Srimanganti

Nama motif Srimanganti berasal dari nama aula Istana yang bersambungan dengan

Lipaq Sabe

Lipaq Sabe mengandung motif geometris klasik sederhana, dihiasi dengan

Bale Lumbu

Motif ini menandakan kesejahteraan masyarakat Sasak kuno dan

Awan Larat Riau

Motif ini biasanya dikaitkan dengan kelembutan, kebijaksanaan, dan pengetahuan diri. Karakteristik ini

Wakatobi

Selain menggambarkan keindahan Wakatobi, simbol daun Patra mengacu

Bultiya

Kata “Bultiya” merupakan singkatan nama tiga suku besar di Kalimantan Utara, yakni

Singayaksa

Motif Singayaksa berasal dari nama tempat Sultan Hasanuddin berdoa kepada

Kerawang Tegak Aceh

Motif Kerawang Tegak melambangkan seseorang yang memiliki

Kain Cual

Tradisi tekstil cual telah ada sejak abad ke-17. Kata Cual mengacu pada

Tubo Kelapa

Pohon Kelapa merupakan simbol karakter yang baik dan mental yang

Anggrek Tewu

Motif Anggrek tewu ini berdasarkan kearifan lokal Kotawaringin serta lambang dari teladan

Tabir Tanjung

Bunga Tanjung adalah jenis bunga pohon ceri yang banyak ditemukan di

Bintik Tujuh

Motif Bintik Tujuh memiliki 7 bintik putih dan gradasi warna hijau sebagai

Teluk Tomini

Motif ini menggambarkan keindahan kehidupan bawah laut di

Pucuk Mekar

Motif ini mencerminkan kegembiraan dan syukur kepada Tuhan atas

Lontara

Aksara Lontara adalah aksara kuno khas komunitas Bugis dan Makassar. Sejarah mencatat bahwa

Pucuk Rebung Riau

Pucuk Rebung melambangkan tekad hati dalam mencapai tujuan, keberuntungan, dan

Salakanagara

Motif batik Salakanagara melambangkan kerajaan pertama di daerah Betawi yang

Mega Mendung

 Motif awan ini menyiratkan kemampuan untuk tetap tenang dalam

Daun Sirih

Motif ini menggambarkan daun sirih yang digunakan sebagai

Pala Salawaku

Motif ini menggambarkan senjata tradisional yang unik dari wilayah

Insang Ikan

Insang ikan merupakan motif yang sering dipergunakan oleh

Sido Mulyo

Sido Mulyo merupakan salah satu motif klasik yang khusus dipergunakan untuk

Tengkawang Ampiek

Motif Tengkawang Ampiek ini merupakan lambang kesuburan dan kebaikan dari

Burung Cendrawasih

Burung Cendrawasih merupakan motif sakral dan mewakili identitas

Merak Lasem

Merak dianggap sebagai raja para burung. Ia dianggap melambangkan

Rangkiang

Kata “Rangkiang” mengacu pada lumbung padi dalam bahasa Minangkabau

Daun Lada Hitam

Motif lada hitam mewakili komoditas utama provinsi Bangka Belitung dan

Merak Ngeram

Motif merak yang mengeram memiliki makna pengorbanan dan kasih sayang seorang

Sero Tangga

Motif Sero Tangga menyiratkan harapan baik serta rasa cinta yang tulus untuk dapat membuat

Mahkota Siger

Siger adalah nama mahkota bagi wanita bangsawan Lampung di zaman kuno yang

Kuntul Perak

Kuntul perak (Egretta intermedia) merupakan hewan asli Kalimantan dan merupakan lambang dari

Sekomandi

Motif ini merujuk pada ungkapan “sampai maut memisahkan kita”.

Angsa Duo

Motif batik duo Angso adalah sepasang angsa yang diyakini telah memimpin Puteri Mayang untuk

Gigi Haruan Lidi

Motif Gigi Haruan Lidi diambil dari nama ikan Haruan yang memiliki arti

Raja Ampat

Motif Raja Ampat menggambarkan kehidupan bahari di kepulauan

Kawung

Motif Kawung diciptakan oleh Sultan Agung Hanyokrokusumo (1593-1645) sebagai hadiah bagi putranya ketika

Honai

Honai merupakan motif yang terinspirasi oleh rumah tradisional masyarakat Papua yang

Rutun Penyu

Motif ini melambangkan kesederhanaan dan menjalani hidup dalam

Gurdo Solo

“Gurdo” atau garuda adalah kendaraan Dewa Wisnu.  Sebagai Burung Mentari, Gurda dilihat sebagai

Jagung

Filosofi motif jagung menggambarkan mimpi dan semangat hidup yang

Keluak Daun Pakis

Kata “Keluak” adalah bahasa Minang yang berarti bengkok atau

Dayak Kamang

Motif Kamang pada umumnya ditemukan pada perisai suku Dayak, karena

Rumah Mamuju

Mandar Batik menggambarkan rumah Raja Mamuju dengan karakteristik utama

Pisang Bali

Di masyarakat Bali, pisang merupakan lambang dari Amartha atau Air Keabadian dalam

Gajah Way Kambas

Motifnya menggambarkan cagar alam Lampung, Way Kambas. Way Kambas adalah

Paqbarre Allo

Kata “Barre” berarti bulat dan “Allo” berarti sinar matahari. Ukiran ini diartikan

Burung Bidadari

Burung Bidadari dianggap langka di dunia. Motif Bidadari ini mengilustraskan

Buketan Bali

Buketan Bali merupakan motif yang berasal dari

Tangerang Herang

Motif Tangerang Herang merupakan perlambangan kota Tangerang, yakni

Ondel-ondel

Boneka ondel-ondel menggambarkan harapan agar

Ukir Sentani

Motif Ukir adalah motif batik yang terinspirasi oleh berbagai ukiran kayu tradisional Sentani di

Waruga

Motif batik Minahasa diadopsi dari Waruga yang merupakan makam leluhur

Rasamala

Motif batik rasamala dikaitkan dengan masa ketika Belanda pertama kali

Karawo Mahkuta

Mahkuta mengacu pada mahkota tradisional Gorontalo. Motif bordir Karawo ini mewakili karakteristik yang

Tampuk Manggis Sasirangan

Motif Sasirangan ini menggambarkan falsafah buah manggis, yaitu

Desa Na Ualu

Motif Gorga dari Desa Na Ualu adalah simbol dari delapan arah mata angin

Teguh Bersatu

Motif batik ini menunjukkan kekuatan masyarakat Kupang dan mewakili

Ikan tambal

Makna filosofis dari Ikan Tambal adalah kebersamaan, kesederhanaan dalam

Tifa Papua

Motif ini berasal dari alat musik tradisional Papua, Tifa. Tifa adalah sejenis

Kaganga Tanah Rejang

Batik Kaganga adalah batik khas dari daerah Rejang yang mengambil inspirasi dari

Parang Rusak

Selain dari keberanian dan ketegaran, motif ini juga menggambarkan

Gamolan

Motif ini menggambarkan Gamolan, alat musik bambu dari Lampung yang

Ake Patra

Ake terkait dengan keilahian dan komposisi alam semesta yang

Parang Seling

Parang Seling merupakan motif batik kerajaanyang merupakan varian feminine dari

Biji Kopi

Motif biji kopi adalah motif yang merujuk pada distrik kopi lokal di

Asmat Papua

Motif ini menggambarkan simbol kesukuan suku Asmat yang pada umumnya

Merak Abyorhokokai

Batik bermotif merak ini menggambarkan keindahan burung tersebut sebagai

Desa Na Tolu

Pola Desa Na Tolu melambangkan filosofi keberadaan dan harmoni Batak dalam

Gorga Simeol-Meol

Gorga Simeol-meol adalah motif yang terdiri dari sulur tanaman ini dianggap sebagai

Tanah Liek

Kata “Tanah Liek” mengacu pada tanah liat dalam bahasa Minang

Sinaran

Motif ini melambangkan pengetahuan dan pemahaman spiritual yang

Gonggong Siput

Gonggong (Strombus Turturella) adalah salah satu jenis siput laut yang ditemukan di

Cengkeh

Motif ini menggambarkan komoditas utama Kabupaten Tolitoli serta memiliki makna penyembuhan dan

Enggang Dayak

Motif Burung enggang merupakan Panglima para Burung. Ia dianggap memiliki kekuatan

Tongkonan

Rumah tradisional Toraja disebut Tongkonan. Tongkonan adalah

Tidayu

Nama motif ini merupakan singkatan nama tiga etnis yaitu

Bomba Mawar

Motif ini berarti cinta sakral bagi keluarga, kerajaan, dan

Gajah Mungkur

Motif ini sebagai perlambangan perasaan cinta dan rindu yang

Hiu Taliyasan

Indonesia juga merupakan asal-muasal ikan terbesar sedunia, yakni ikan hiu paus. Motif ini

Pinawetengan

Pola Batik Pinawetengan diambil dari prasasti prasejarah di Sulawesi Utara, yang disebut