Pilih Laman

Destinasi Alam

Nikmati keindahan alam tropis!

Geopark Nasional Raja Ampat

Raja Ampat National Geopark (photo: Pesona Indonesia)

Geopark Nasional Raja Ampat

Nama Raja Ampat mengacu pada Empat Raja, yang menunjukkan 4 pulau besar di wilayah ini yaitu Waigeo, Misool, Batanta, dan Pulau Salawati. Seperti namanya, wilayah ini adalah raja dari semua tujuan di Papua Barat. Terletak di Segitiga Terumbu Karang Dunia dan memiliki keanekaragaman hayati laut paling banyak. Karena keindahan dan cagar alamnya yang khas, situs ini telah ditetapkan sebagai Geopark Nasional Indonesia dan zona strategis untuk pariwisata. Persiapkan petualangan Anda berikutnya di keajaiban Raja Ampat!

Destinasi Pariwisata Alam

Geopark Nasional Raja Ampat

Destinasi Pariwisata di Papua Barat

 

Motif Batik Papua Barat

Honai

Honai merupakan motif yang terinspirasi oleh rumah tradisional masyarakat Papua yang

Prada Papua

Kata “Prada” dalam dialek Jawa-Indonesia berarti tekstil batik yang dihiasi dengan

Burung Cendrawasih

Burung Cendrawasih merupakan motif sakral dan mewakili identitas

Raja Ampat

Motif Raja Ampat menggambarkan kehidupan bahari di kepulauan

 

Motif Batik Indonesia

Burung Bidadari

Burung Bidadari dianggap langka di dunia. Motif Bidadari ini mengilustraskan

Besurek Rembulan

Besurek Rembulan adalah tekstil batik khas yang polanya merupakan kombinasi dari

Banji Cirebon

“Banji” melambangkan keberlimpahan dan segala hal yang

Raja Ampat

Motif Raja Ampat menggambarkan kehidupan bahari di kepulauan

Bale Lumbu

Motif ini menandakan kesejahteraan masyarakat Sasak kuno dan

Peresean

Motif ini menggambarkan pertunjukan tari Peresean yang biasanya dilakukan pada

Gedhog Kembang Waluh

Gedhog Waluh merupakan gabungan motif dari budaya kerajaan Jawa Majapahit

Honai

Honai merupakan motif yang terinspirasi oleh rumah tradisional masyarakat Papua yang

Bayam Raja

Motif Sasirangan Raja Bayam menggambarkan status sosial dari

Rasamala

Motif batik rasamala dikaitkan dengan masa ketika Belanda pertama kali

Sekomandi

Motif ini merujuk pada ungkapan “sampai maut memisahkan kita”.

Kuntul Perak

Kuntul perak (Egretta intermedia) merupakan hewan asli Kalimantan dan merupakan lambang dari

Gurdo Solo

“Gurdo” atau garuda adalah kendaraan Dewa Wisnu.  Sebagai Burung Mentari, Gurda dilihat sebagai

Desa Na Ualu

Motif Gorga dari Desa Na Ualu adalah simbol dari delapan arah mata angin

Tenun Bima

Motif-motif diadopsi dari tekstil tenun Bima. Pola ini kurang lebih mendapat

Gumin Tambun

Gumin Tambun atau sulur melilit berasal dari motif mitologi Hindu yang melambangkan keberuntungan,

Sido Mulyo

Sido Mulyo merupakan salah satu motif klasik yang khusus dipergunakan untuk

Biji Kopi

Motif biji kopi adalah motif yang merujuk pada distrik kopi lokal di

Cengkeh

Motif ini menggambarkan komoditas utama Kabupaten Tolitoli serta memiliki makna penyembuhan dan

Tengkawang Ampiek

Motif Tengkawang Ampiek ini merupakan lambang kesuburan dan kebaikan dari

Alam Pantai

The word “Alam Pantai” refers to the natural beauty of

Pintu Aceh

Motifnya terinspirasi oleh arsitektur tradisional Aceh yang memiliki

Daun Simpor

Motif ini terinspirasi oleh tanaman Simpor (Dillenia Suffruticosa) yang merupakan

Kasih Tak Sampai

‘Kasih Tak Sampai’ adalah ungkapan dalam bahasa Indonesia yang merujuk pada dua arti berbeda, yakni

Ukir Sentani

Motif Ukir adalah motif batik yang terinspirasi oleh berbagai ukiran kayu tradisional Sentani di

Pohon Hayat

Motif batik di Lampung didominasi oleh akulturasi budaya Buddha dan

Paqbarre Allo

Kata “Barre” berarti bulat dan “Allo” berarti sinar matahari. Ukiran ini diartikan

Insang Ikan

Insang ikan merupakan motif yang sering dipergunakan oleh

Rangkiang

Kata “Rangkiang” mengacu pada lumbung padi dalam bahasa Minangkabau

La Galigo

La Galigo adalah karya sastra Epic Bugis yang memiliki 300.000 cerita epik. Epik ini bahkan dianggap

Kerawang Tegak Aceh

Motif Kerawang Tegak melambangkan seseorang yang memiliki

Sekar Jati

Motif ini melambangkan harapan agar penggunanya memiliki sifat yang

Awan Berarak

Awan Berarak merupakan kombinasi motif Dayak dengan motif

Tangerang Herang

Motif Tangerang Herang merupakan perlambangan kota Tangerang, yakni

Penari Melayu

Penari Melayu menggambarkan tarian tradisional etnis Melayu di

Desa Na Tolu

Pola Desa Na Tolu melambangkan filosofi keberadaan dan harmoni Batak dalam

Daun Sirih

Motif ini menggambarkan daun sirih yang digunakan sebagai

Sandeq

Sandeq dianggap sebagai maha karya pembuatan kapal di zaman

Salakanagara

Motif batik Salakanagara melambangkan kerajaan pertama di daerah Betawi yang

Waruga

Motif batik Minahasa diadopsi dari Waruga yang merupakan makam leluhur

Kerawang Datar

Motif ini melambangkan perwujudan nilai-nilai agama dalam interaksi

Wirasat

Wirasat atau ilham merupakan berkah dari Tuhan. Ilham ini dilambangkan dengan

Rumah Mamuju

Mandar Batik menggambarkan rumah Raja Mamuju dengan karakteristik utama

Pala Salawaku

Motif ini menggambarkan senjata tradisional yang unik dari wilayah

Prada Papua

Kata “Prada” dalam dialek Jawa-Indonesia berarti tekstil batik yang dihiasi dengan

Daun Lada Hitam

Motif lada hitam mewakili komoditas utama provinsi Bangka Belitung dan

Teguh Bersatu

Motif batik ini menunjukkan kekuatan masyarakat Kupang dan mewakili

Asmat Papua

Motif ini menggambarkan simbol kesukuan suku Asmat yang pada umumnya

Bekantan Pakis

This motif represents Pakis Haji (Polystichum setiferum), an endemic plant in

Besurek Rafflesia

Istilah “Besurek” mengacu pada tekstil yang berisi surat atau prasasti

Kaharingan

Kaharingan atau “Pohon Kehidupan” dalam sistem keyakinan suku Dayak melambangkan hubungan

Teluk Tomini

Motif ini menggambarkan keindahan kehidupan bawah laut di

Gigi Haruan Lidi

Motif Gigi Haruan Lidi diambil dari nama ikan Haruan yang memiliki arti

Ake Patra

Ake terkait dengan keilahian dan komposisi alam semesta yang

Angsa Duo

Motif batik duo Angso adalah sepasang angsa yang diyakini telah memimpin Puteri Mayang untuk

Tampuk Manggis Sasirangan

Motif Sasirangan ini menggambarkan falsafah buah manggis, yaitu

Bintik Tujuh

Motif Bintik Tujuh memiliki 7 bintik putih dan gradasi warna hijau sebagai

Lontara

Aksara Lontara adalah aksara kuno khas komunitas Bugis dan Makassar. Sejarah mencatat bahwa

Bunga Raye

Bunga Raye melambangkan kesatuan antara suku Dayak Tidung dengan

Parang Rusak

Selain dari keberanian dan ketegaran, motif ini juga menggambarkan

Merak Ngeram

Motif merak yang mengeram memiliki makna pengorbanan dan kasih sayang seorang

Merak Abyorhokokai

Batik bermotif merak ini menggambarkan keindahan burung tersebut sebagai

Tifa Totobuang

Motif ini menggambarkan alat musik tradisional Maluku, yaitu

Ceplok Gayo Aceh

Variasi warna menunjukkan perbedaan dalam masyarakat yang

Pisang Bali

Di masyarakat Bali, pisang merupakan lambang dari Amartha atau Air Keabadian dalam

Awan Larat Riau

Motif ini biasanya dikaitkan dengan kelembutan, kebijaksanaan, dan pengetahuan diri. Karakteristik ini

Tikar Natuna

Motif Tikar Natuna diadaptasi dari pembuatan tikar pandan tradisional di

Kuda Kupang

Kuda juga melambangkan kebanggaan, kekuatan, dan keberanian. Motif ini menyiratkan

Jupri Kembang Teh

Jupri Kembang Teh menggambarkan sulur tanaman teh yang

Kamaro Timika

Motif ini terinspirasi dari simbol suci komunitas Kamaro di

Merak Lasem

Merak dianggap sebagai raja para burung. Ia dianggap melambangkan

Gajah Way Kambas

Motifnya menggambarkan cagar alam Lampung, Way Kambas. Way Kambas adalah

Lipaq Sabe

Lipaq Sabe mengandung motif geometris klasik sederhana, dihiasi dengan

Bultiya

Kata “Bultiya” merupakan singkatan nama tiga suku besar di Kalimantan Utara, yakni

Burung Cendrawasih

Burung Cendrawasih merupakan motif sakral dan mewakili identitas

Gamolan

Motif ini menggambarkan Gamolan, alat musik bambu dari Lampung yang

Sinaran

Motif ini melambangkan pengetahuan dan pemahaman spiritual yang

Bomba Mawar

Motif ini berarti cinta sakral bagi keluarga, kerajaan, dan

Pucuk Mekar

Motif ini mencerminkan kegembiraan dan syukur kepada Tuhan atas

Tari Kabasaran

Motifnya menggambarkan tarian Kabasaran, yang merupakan tarian sakral yang

Tidayu

Nama motif ini merupakan singkatan nama tiga etnis yaitu

Barong Bali

Barong merupakan hewan mitos yang memiliki kekuatan supernatural

Gonggong Beruntun

Motif ini menggambarkan bahwa seseorang harus mempertahankan

Kawung

Motif Kawung diciptakan oleh Sultan Agung Hanyokrokusumo (1593-1645) sebagai hadiah bagi putranya ketika

Abimanyu

Motif klasik Kerajaan Mataram ini mengandung harapan agar penggunanya menjadi seorang yang

Sero Tangga

Motif Sero Tangga menyiratkan harapan baik serta rasa cinta yang tulus untuk dapat membuat

Kalo Sara

Kalo Sara adalah motif sakral untuk etnis Tolaki. Ini dianggap sebagai cara

Enggang Dayak

Motif Burung enggang merupakan Panglima para Burung. Ia dianggap memiliki kekuatan

Pantai Ambon

Batik kota Ambon menggambarkan kekayaan alam dan kehidupan

Keluak Daun Pakis

Kata “Keluak” adalah bahasa Minang yang berarti bengkok atau

Ikan tambal

Makna filosofis dari Ikan Tambal adalah kebersamaan, kesederhanaan dalam

Gorga Simeol-Meol

Gorga Simeol-meol adalah motif yang terdiri dari sulur tanaman ini dianggap sebagai

Durian Pecah

Motif ini melambangkan semua karya harus didasarkan pada iman dan ilmu yang

Mahkota Siger

Siger adalah nama mahkota bagi wanita bangsawan Lampung di zaman kuno yang

Tubo Kelapa

Pohon Kelapa merupakan simbol karakter yang baik dan mental yang

Anggrek Tewu

Motif Anggrek tewu ini berdasarkan kearifan lokal Kotawaringin serta lambang dari teladan

Pattimura

Pattimura adalah nama pahlawan Indonesia yang berperang melawan kolonialisme di

Kuda Sepasang

Bagi masyarakat Kupang, memiliki kuda yang kuat adalah simbol martabat dan

Parang Seling

Parang Seling merupakan motif batik kerajaanyang merupakan varian feminine dari

Karawo Mahkuta

Mahkuta mengacu pada mahkota tradisional Gorontalo. Motif bordir Karawo ini mewakili karakteristik yang