Pilih Laman

    Laman UtamaDaerah Batik – Peta Interaktif / Sumatra Barat / ​​Pariangan – Desa Terindah di Dunia

Destinasi Budaya

Resapi kekayaan budaya bangsa!

​​Pariangan – Desa Terindah di Dunia

Desa Budaya Pariangan (foto: Pesona Indonesia)

Pariangan – Desa Terindah di Dunia

Nagari Pariangan dinobatkan sebagai desa terindah di dunia, menurut Travel Budget, sebuah media pariwisata yang berbasis di New York, AS. Desa ini memiliki pemandangan alam dan budaya yang indah dari desa kuno Minangkabau. Desa ini dianugerahi penghargaan berkat manajemen berbasis masyarakat dalam melestarikan karakteristik dan identitas budaya Sumatera Barat. Tempat ini juga merupakan salah satu tujuan dalam rangkaian destinasi kejuaraan tahunan balap sepeda internasional, Tour de Singkarak. Nagari Pariangan dapat dicapai dalam waktu sekitar tiga jam dari Padang, ibukota Provinsi Sumatera Barat.

Destinasi Pariwisata Budaya

Desa Budaya Pariangan

Destinasi Wisata di Sumatra Barat

 

Motif Batik Sumatra Barat

Rangkiang

Kata “Rangkiang” mengacu pada lumbung padi dalam bahasa Minangkabau

Tanah Liek

Kata “Tanah Liek” mengacu pada tanah liat dalam bahasa Minang

Keluak Daun Pakis

Kata “Keluak” adalah bahasa Minang yang berarti bengkok atau

 

Motif Batik Indonesia

Teguh Bersatu

Motif batik ini menunjukkan kekuatan masyarakat Kupang dan mewakili

Bekantan Pakis

This motif represents Pakis Haji (Polystichum setiferum), an endemic plant in

Candi Muara Jambi

Kuil Muara Jambi, dibangun sejak abad ke-13, adalah salah satu

Pintu Aceh

Motifnya terinspirasi oleh arsitektur tradisional Aceh yang memiliki

Prada Papua

Kata “Prada” dalam dialek Jawa-Indonesia berarti tekstil batik yang dihiasi dengan

Ceplok Gayo Aceh

Variasi warna menunjukkan perbedaan dalam masyarakat yang

Daun Simpor

Motif ini terinspirasi oleh tanaman Simpor (Dillenia Suffruticosa) yang merupakan

Penari Melayu

Penari Melayu menggambarkan tarian tradisional etnis Melayu di

Mega Mendung

 Motif awan ini menyiratkan kemampuan untuk tetap tenang dalam

Taiganja

Taiganja menggambarkan rahim seorang wanita, yang oleh masyarakat setempat dipercaya sebagai

Tenun Bima

Motif-motif diadopsi dari tekstil tenun Bima. Pola ini kurang lebih mendapat

Tengkawang Ampiek

Motif Tengkawang Ampiek ini merupakan lambang kesuburan dan kebaikan dari

Biji Kopi

Motif biji kopi adalah motif yang merujuk pada distrik kopi lokal di

Singayaksa

Motif Singayaksa berasal dari nama tempat Sultan Hasanuddin berdoa kepada

Awan Berarak

Awan Berarak merupakan kombinasi motif Dayak dengan motif

Tari Kabasaran

Motifnya menggambarkan tarian Kabasaran, yang merupakan tarian sakral yang

Gonggong Siput

Gonggong (Strombus Turturella) adalah salah satu jenis siput laut yang ditemukan di

Rumah Mamuju

Mandar Batik menggambarkan rumah Raja Mamuju dengan karakteristik utama

Gedhog Kembang Waluh

Gedhog Waluh merupakan gabungan motif dari budaya kerajaan Jawa Majapahit

Leuit Sijimat

Motif ini mencerminkan kegiatan kaum Baduy sehari-hari, yakni rumah panggung dan

Honai

Honai merupakan motif yang terinspirasi oleh rumah tradisional masyarakat Papua yang

Gurdo Solo

“Gurdo” atau garuda adalah kendaraan Dewa Wisnu.  Sebagai Burung Mentari, Gurda dilihat sebagai

Alam Pantai

The word “Alam Pantai” refers to the natural beauty of

La Galigo

La Galigo adalah karya sastra Epic Bugis yang memiliki 300.000 cerita epik. Epik ini bahkan dianggap

Barong Bali

Barong merupakan hewan mitos yang memiliki kekuatan supernatural

Kasih Tak Sampai

‘Kasih Tak Sampai’ adalah ungkapan dalam bahasa Indonesia yang merujuk pada dua arti berbeda, yakni

Samudra

Seni lukis ini menggambarkan kuatnya tekad seseorang yang berlayar agar dapat

Asmat Papua

Motif ini menggambarkan simbol kesukuan suku Asmat yang pada umumnya

Tifa Papua

Motif ini berasal dari alat musik tradisional Papua, Tifa. Tifa adalah sejenis

Parang Rusak

Selain dari keberanian dan ketegaran, motif ini juga menggambarkan

Pattimura

Pattimura adalah nama pahlawan Indonesia yang berperang melawan kolonialisme di

Ondel-ondel

Boneka ondel-ondel menggambarkan harapan agar

Bayam Raja

Motif Sasirangan Raja Bayam menggambarkan status sosial dari

Tampuk Manggis Sasirangan

Motif Sasirangan ini menggambarkan falsafah buah manggis, yaitu

Merak Ngeram

Motif merak yang mengeram memiliki makna pengorbanan dan kasih sayang seorang

Daun Sirih

Motif ini menggambarkan daun sirih yang digunakan sebagai

Gorga Simeol-Meol

Gorga Simeol-meol adalah motif yang terdiri dari sulur tanaman ini dianggap sebagai

Pisang Bali

Di masyarakat Bali, pisang merupakan lambang dari Amartha atau Air Keabadian dalam

Srimanganti

Nama motif Srimanganti berasal dari nama aula Istana yang bersambungan dengan

Desa Na Ualu

Motif Gorga dari Desa Na Ualu adalah simbol dari delapan arah mata angin

Peresean

Motif ini menggambarkan pertunjukan tari Peresean yang biasanya dilakukan pada

Kerawang Tegak Aceh

Motif Kerawang Tegak melambangkan seseorang yang memiliki

Bunga Raye

Bunga Raye melambangkan kesatuan antara suku Dayak Tidung dengan

Angsa Duo

Motif batik duo Angso adalah sepasang angsa yang diyakini telah memimpin Puteri Mayang untuk

Sero Tangga

Motif Sero Tangga menyiratkan harapan baik serta rasa cinta yang tulus untuk dapat membuat

Keluak Daun Pakis

Kata “Keluak” adalah bahasa Minang yang berarti bengkok atau

Pala Salawaku

Motif ini menggambarkan senjata tradisional yang unik dari wilayah

Jagung

Filosofi motif jagung menggambarkan mimpi dan semangat hidup yang

Sido Mulyo

Sido Mulyo merupakan salah satu motif klasik yang khusus dipergunakan untuk

Karawo Pinang

Motif ini dianggap sebagai pola asli tekstil sulaman Karawo. Arti dari motif ini adalah

Tidayu

Nama motif ini merupakan singkatan nama tiga etnis yaitu

Sekomandi

Motif ini merujuk pada ungkapan “sampai maut memisahkan kita”.

Merak Lasem

Merak dianggap sebagai raja para burung. Ia dianggap melambangkan

Ake Patra

Ake terkait dengan keilahian dan komposisi alam semesta yang

Lipaq Sabe

Lipaq Sabe mengandung motif geometris klasik sederhana, dihiasi dengan

Gajah Way Kambas

Motifnya menggambarkan cagar alam Lampung, Way Kambas. Way Kambas adalah

Kain Cual

Tradisi tekstil cual telah ada sejak abad ke-17. Kata Cual mengacu pada

Kaganga Tanah Rejang

Batik Kaganga adalah batik khas dari daerah Rejang yang mengambil inspirasi dari

Kalo Sara

Kalo Sara adalah motif sakral untuk etnis Tolaki. Ini dianggap sebagai cara

Raja Ampat

Motif Raja Ampat menggambarkan kehidupan bahari di kepulauan

Kaharingan

Kaharingan atau “Pohon Kehidupan” dalam sistem keyakinan suku Dayak melambangkan hubungan

Pohon Hayat

Motif batik di Lampung didominasi oleh akulturasi budaya Buddha dan

Ikan tambal

Makna filosofis dari Ikan Tambal adalah kebersamaan, kesederhanaan dalam

Paqbarre Allo

Kata “Barre” berarti bulat dan “Allo” berarti sinar matahari. Ukiran ini diartikan

Tangerang Herang

Motif Tangerang Herang merupakan perlambangan kota Tangerang, yakni

Rutun Penyu

Motif ini melambangkan kesederhanaan dan menjalani hidup dalam

Wirasat

Wirasat atau ilham merupakan berkah dari Tuhan. Ilham ini dilambangkan dengan

Kamaro Timika

Motif ini terinspirasi dari simbol suci komunitas Kamaro di

Kawung

Motif Kawung diciptakan oleh Sultan Agung Hanyokrokusumo (1593-1645) sebagai hadiah bagi putranya ketika

Besurek Rafflesia

Istilah “Besurek” mengacu pada tekstil yang berisi surat atau prasasti

Cengkeh

Motif ini menggambarkan komoditas utama Kabupaten Tolitoli serta memiliki makna penyembuhan dan

Sinaran

Motif ini melambangkan pengetahuan dan pemahaman spiritual yang

Kuda Sepasang

Bagi masyarakat Kupang, memiliki kuda yang kuat adalah simbol martabat dan

Anggrek Tewu

Motif Anggrek tewu ini berdasarkan kearifan lokal Kotawaringin serta lambang dari teladan

Pati-Pati Pinehiku

Motif ini melambangkan hierarki dalam masyarakat dan status sosial suku

Tifa Totobuang

Motif ini menggambarkan alat musik tradisional Maluku, yaitu

Tanah Liek

Kata “Tanah Liek” mengacu pada tanah liat dalam bahasa Minang

Waruga

Motif batik Minahasa diadopsi dari Waruga yang merupakan makam leluhur

Salakanagara

Motif batik Salakanagara melambangkan kerajaan pertama di daerah Betawi yang

Pantai Ambon

Batik kota Ambon menggambarkan kekayaan alam dan kehidupan

Bintik Tujuh

Motif Bintik Tujuh memiliki 7 bintik putih dan gradasi warna hijau sebagai

Sekar Jati

Motif ini melambangkan harapan agar penggunanya memiliki sifat yang

Wakatobi

Selain menggambarkan keindahan Wakatobi, simbol daun Patra mengacu

Gumin Tambun

Gumin Tambun atau sulur melilit berasal dari motif mitologi Hindu yang melambangkan keberuntungan,

Kerawang Datar

Motif ini melambangkan perwujudan nilai-nilai agama dalam interaksi

Bultiya

Kata “Bultiya” merupakan singkatan nama tiga suku besar di Kalimantan Utara, yakni

Sandeq

Sandeq dianggap sebagai maha karya pembuatan kapal di zaman

Tongkonan

Rumah tradisional Toraja disebut Tongkonan. Tongkonan adalah

Gajah Mungkur

Motif ini sebagai perlambangan perasaan cinta dan rindu yang

Durian Pecah

Motif ini melambangkan semua karya harus didasarkan pada iman dan ilmu yang

Jupri Kembang Teh

Jupri Kembang Teh menggambarkan sulur tanaman teh yang

Burung Bidadari

Burung Bidadari dianggap langka di dunia. Motif Bidadari ini mengilustraskan

Gigi Haruan Lidi

Motif Gigi Haruan Lidi diambil dari nama ikan Haruan yang memiliki arti

Pucuk Rebung Riau

Pucuk Rebung melambangkan tekad hati dalam mencapai tujuan, keberuntungan, dan

Insang Ikan

Insang ikan merupakan motif yang sering dipergunakan oleh

Pucuk Mekar

Motif ini mencerminkan kegembiraan dan syukur kepada Tuhan atas

Bomba Mawar

Motif ini berarti cinta sakral bagi keluarga, kerajaan, dan

Banji Cirebon

“Banji” melambangkan keberlimpahan dan segala hal yang

Gamolan

Motif ini menggambarkan Gamolan, alat musik bambu dari Lampung yang

Awan Larat Riau

Motif ini biasanya dikaitkan dengan kelembutan, kebijaksanaan, dan pengetahuan diri. Karakteristik ini