Pilih Laman

    Laman UtamaDaerah Batik – Peta Interaktif / Riau / Istana Siak Sri Indrapura

Destinasi Budaya

Hayati kekayaan budaya bangsa!

Istana Siak Sri Indrapura

Istana Siak Indrapura (foto: Sinar)

Aula utama Istana Siak Indrapura (foto: Pesona Indonesia)

Istana Siak Sri Indrapura

Kerajaan Sri Indrapura Siak adalah kerajaan Melayu Islam terbesar di Riau mengalami masa kejayaan pada abad ke 16 hingga 20. Istana ini didirikan oleh Sultan Abdul Jalil Rahmat Syah pada tahun 1723 Masehi. Kompleks istana Siak Indrapura memiliki luas sekitar 32.000 m² dan terdiri dari empat istana. Bangunan Istana Siak menggabungkan gaya arsitektur Melayu, Timur Tengah, dan Eropa. Wisatawan dapat mengamati beragam koleksi mengenai benda-benda kerajaan, mulai dari kursi tahta berlapis emas, payung kerajaan, kotak deposit kerajaan, duplikat mahkota raja, dan bahkan mencoba kostum tradisional Riau.

Destinasi Pariwisata Budaya

Istana Siak Sri Indrapura

Tourist Attractions in Riau

 

Motif Batik Riau

Pucuk Rebung Riau

Pucuk Rebung melambangkan tekad hati dalam mencapai tujuan, keberuntungan, dan

Awan Larat Riau

Motif ini biasanya dikaitkan dengan kelembutan, kebijaksanaan, dan pengetahuan diri. Karakteristik ini

Tabir Tanjung

Bunga Tanjung adalah jenis bunga pohon ceri yang banyak ditemukan di

Kasih Tak Sampai

‘Kasih Tak Sampai’ adalah ungkapan dalam bahasa Indonesia yang merujuk pada dua arti berbeda, yakni

 

Motif Batik Indonesia

Waruga

Motif batik Minahasa diadopsi dari Waruga yang merupakan makam leluhur

Sinaran

Motif ini melambangkan pengetahuan dan pemahaman spiritual yang

Tabir Tanjung

Bunga Tanjung adalah jenis bunga pohon ceri yang banyak ditemukan di

Tenun Bima

Motif-motif diadopsi dari tekstil tenun Bima. Pola ini kurang lebih mendapat

Teluk Tomini

Motif ini menggambarkan keindahan kehidupan bawah laut di

Tampuk Manggis Sasirangan

Motif Sasirangan ini menggambarkan falsafah buah manggis, yaitu

Karawo Mahkuta

Mahkuta mengacu pada mahkota tradisional Gorontalo. Motif bordir Karawo ini mewakili karakteristik yang

Banji Cirebon

“Banji” melambangkan keberlimpahan dan segala hal yang

Dayak Kamang

Motif Kamang pada umumnya ditemukan pada perisai suku Dayak, karena

Desa Na Ualu

Motif Gorga dari Desa Na Ualu adalah simbol dari delapan arah mata angin

Asmat Papua

Motif ini menggambarkan simbol kesukuan suku Asmat yang pada umumnya

Candi Muara Jambi

Kuil Muara Jambi, dibangun sejak abad ke-13, adalah salah satu

Jumputan Bintang

Kota Palembang terkenal dengan kain batiknya yang diproduksi dengan teknik ikat dan

Rangkiang

Kata “Rangkiang” mengacu pada lumbung padi dalam bahasa Minangkabau

Sekar Jati

Motif ini melambangkan harapan agar penggunanya memiliki sifat yang

Rutun Penyu

Motif ini melambangkan kesederhanaan dan menjalani hidup dalam

Samudra

Seni lukis ini menggambarkan kuatnya tekad seseorang yang berlayar agar dapat

Tari Kabasaran

Motifnya menggambarkan tarian Kabasaran, yang merupakan tarian sakral yang

Burung Bidadari

Burung Bidadari dianggap langka di dunia. Motif Bidadari ini mengilustraskan

La Galigo

La Galigo adalah karya sastra Epic Bugis yang memiliki 300.000 cerita epik. Epik ini bahkan dianggap

Tifa Papua

Motif ini berasal dari alat musik tradisional Papua, Tifa. Tifa adalah sejenis

Bultiya

Kata “Bultiya” merupakan singkatan nama tiga suku besar di Kalimantan Utara, yakni

Besurek Rafflesia

Istilah “Besurek” mengacu pada tekstil yang berisi surat atau prasasti

Pisang Bali

Di masyarakat Bali, pisang merupakan lambang dari Amartha atau Air Keabadian dalam

Jupri Kembang Teh

Jupri Kembang Teh menggambarkan sulur tanaman teh yang

Kerawang Tegak Aceh

Motif Kerawang Tegak melambangkan seseorang yang memiliki

Keluak Daun Pakis

Kata “Keluak” adalah bahasa Minang yang berarti bengkok atau

Taiganja

Taiganja menggambarkan rahim seorang wanita, yang oleh masyarakat setempat dipercaya sebagai

Jagung

Filosofi motif jagung menggambarkan mimpi dan semangat hidup yang

Pati-Pati Pinehiku

Motif ini melambangkan hierarki dalam masyarakat dan status sosial suku

Gurdo Solo

“Gurdo” atau garuda adalah kendaraan Dewa Wisnu.  Sebagai Burung Mentari, Gurda dilihat sebagai

Abimanyu

Motif klasik Kerajaan Mataram ini mengandung harapan agar penggunanya menjadi seorang yang

Wakatobi

Selain menggambarkan keindahan Wakatobi, simbol daun Patra mengacu

Kuda Kupang

Kuda juga melambangkan kebanggaan, kekuatan, dan keberanian. Motif ini menyiratkan

Kawung

Motif Kawung diciptakan oleh Sultan Agung Hanyokrokusumo (1593-1645) sebagai hadiah bagi putranya ketika

Tikar Natuna

Motif Tikar Natuna diadaptasi dari pembuatan tikar pandan tradisional di

Karawo Pinang

Motif ini dianggap sebagai pola asli tekstil sulaman Karawo. Arti dari motif ini adalah

Tifa Totobuang

Motif ini menggambarkan alat musik tradisional Maluku, yaitu

Merak Abyorhokokai

Batik bermotif merak ini menggambarkan keindahan burung tersebut sebagai

Besurek Rembulan

Besurek Rembulan adalah tekstil batik khas yang polanya merupakan kombinasi dari

Kerawang Datar

Motif ini melambangkan perwujudan nilai-nilai agama dalam interaksi

Pintu Aceh

Motifnya terinspirasi oleh arsitektur tradisional Aceh yang memiliki

Mega Mendung

 Motif awan ini menyiratkan kemampuan untuk tetap tenang dalam

Daun Sirih

Motif ini menggambarkan daun sirih yang digunakan sebagai

Merak Ngeram

Motif merak yang mengeram memiliki makna pengorbanan dan kasih sayang seorang

Gamolan

Motif ini menggambarkan Gamolan, alat musik bambu dari Lampung yang

Pohon Hayat

Motif batik di Lampung didominasi oleh akulturasi budaya Buddha dan

Kuda Sepasang

Bagi masyarakat Kupang, memiliki kuda yang kuat adalah simbol martabat dan

Tanah Liek

Kata “Tanah Liek” mengacu pada tanah liat dalam bahasa Minang

Kaganga Tanah Rejang

Batik Kaganga adalah batik khas dari daerah Rejang yang mengambil inspirasi dari

Burung Cendrawasih

Burung Cendrawasih merupakan motif sakral dan mewakili identitas

Bunga Raye

Bunga Raye melambangkan kesatuan antara suku Dayak Tidung dengan

Angsa Duo

Motif batik duo Angso adalah sepasang angsa yang diyakini telah memimpin Puteri Mayang untuk

Pala Salawaku

Motif ini menggambarkan senjata tradisional yang unik dari wilayah

Barong Bali

Barong merupakan hewan mitos yang memiliki kekuatan supernatural

Gigi Haruan Lidi

Motif Gigi Haruan Lidi diambil dari nama ikan Haruan yang memiliki arti

Raja Ampat

Motif Raja Ampat menggambarkan kehidupan bahari di kepulauan

Parang Rusak

Selain dari keberanian dan ketegaran, motif ini juga menggambarkan

Awan Berarak

Awan Berarak merupakan kombinasi motif Dayak dengan motif

Sekomandi

Motif ini merujuk pada ungkapan “sampai maut memisahkan kita”.

Pantai Ambon

Batik kota Ambon menggambarkan kekayaan alam dan kehidupan

Daun Lada Hitam

Motif lada hitam mewakili komoditas utama provinsi Bangka Belitung dan

Srimanganti

Nama motif Srimanganti berasal dari nama aula Istana yang bersambungan dengan

Pucuk Mekar

Motif ini mencerminkan kegembiraan dan syukur kepada Tuhan atas

Peresean

Motif ini menggambarkan pertunjukan tari Peresean yang biasanya dilakukan pada

Durian Pecah

Motif ini melambangkan semua karya harus didasarkan pada iman dan ilmu yang

Hiu Taliyasan

Indonesia juga merupakan asal-muasal ikan terbesar sedunia, yakni ikan hiu paus. Motif ini

Gonggong Siput

Gonggong (Strombus Turturella) adalah salah satu jenis siput laut yang ditemukan di

Bekantan Pakis

This motif represents Pakis Haji (Polystichum setiferum), an endemic plant in

Dayak Taghol

Motif Dayak Taghol melambangkan perisai sebagai simbol daya

Mahkota Siger

Siger adalah nama mahkota bagi wanita bangsawan Lampung di zaman kuno yang

Enggang Dayak

Motif Burung enggang merupakan Panglima para Burung. Ia dianggap memiliki kekuatan

Pattimura

Pattimura adalah nama pahlawan Indonesia yang berperang melawan kolonialisme di

Awan Larat Riau

Motif ini biasanya dikaitkan dengan kelembutan, kebijaksanaan, dan pengetahuan diri. Karakteristik ini

Gedhog Kembang Waluh

Gedhog Waluh merupakan gabungan motif dari budaya kerajaan Jawa Majapahit

Alam Pantai

The word “Alam Pantai” refers to the natural beauty of

Buketan Bali

Buketan Bali merupakan motif yang berasal dari

Kamaro Timika

Motif ini terinspirasi dari simbol suci komunitas Kamaro di

Kaharingan

Kaharingan atau “Pohon Kehidupan” dalam sistem keyakinan suku Dayak melambangkan hubungan

Lontara

Aksara Lontara adalah aksara kuno khas komunitas Bugis dan Makassar. Sejarah mencatat bahwa

Kalo Sara

Kalo Sara adalah motif sakral untuk etnis Tolaki. Ini dianggap sebagai cara

Tubo Kelapa

Pohon Kelapa merupakan simbol karakter yang baik dan mental yang

Ukir Sentani

Motif Ukir adalah motif batik yang terinspirasi oleh berbagai ukiran kayu tradisional Sentani di

Parang Seling

Parang Seling merupakan motif batik kerajaanyang merupakan varian feminine dari

Tongkonan

Rumah tradisional Toraja disebut Tongkonan. Tongkonan adalah

Gumin Tambun

Gumin Tambun atau sulur melilit berasal dari motif mitologi Hindu yang melambangkan keberuntungan,

Pinawetengan

Pola Batik Pinawetengan diambil dari prasasti prasejarah di Sulawesi Utara, yang disebut

Wirasat

Wirasat atau ilham merupakan berkah dari Tuhan. Ilham ini dilambangkan dengan

Merak Lasem

Merak dianggap sebagai raja para burung. Ia dianggap melambangkan

Sero Tangga

Motif Sero Tangga menyiratkan harapan baik serta rasa cinta yang tulus untuk dapat membuat

Cengkeh

Motif ini menggambarkan komoditas utama Kabupaten Tolitoli serta memiliki makna penyembuhan dan

Leuit Sijimat

Motif ini mencerminkan kegiatan kaum Baduy sehari-hari, yakni rumah panggung dan

Teguh Bersatu

Motif batik ini menunjukkan kekuatan masyarakat Kupang dan mewakili

Rasamala

Motif batik rasamala dikaitkan dengan masa ketika Belanda pertama kali

Salakanagara

Motif batik Salakanagara melambangkan kerajaan pertama di daerah Betawi yang

Pucuk Rebung Riau

Pucuk Rebung melambangkan tekad hati dalam mencapai tujuan, keberuntungan, dan

Lipaq Sabe

Lipaq Sabe mengandung motif geometris klasik sederhana, dihiasi dengan

Bomba Mawar

Motif ini berarti cinta sakral bagi keluarga, kerajaan, dan

Bayam Raja

Motif Sasirangan Raja Bayam menggambarkan status sosial dari

Anggrek Tewu

Motif Anggrek tewu ini berdasarkan kearifan lokal Kotawaringin serta lambang dari teladan