Pilih Laman

    Laman Utama / Daerah Batik – Peta Interaktif / Sulawesi Tengah / Taman Nasional Lore Lindu – Kawasan Biosfer UNESCO

Destinasi Alam

Nikmati keindahan alam tropis!

Taman Nasional Lore Lindu – Kawasan Biosfer UNESCO

Situs Megalitikum Lore Lindu (foto: @merahputih)

Arca Lore Lindu (foto: @spectakel.id)

Taman Nasional Lore Lindu – Kawasan Biosfer UNESCO

Ditunjuk sebagai bagian dari Jaringan Cagar Biosfer Dunia UNESCO, Taman Nasional Lore Lindu adalah kawasan hutan yang merupakan habitat dari 227 spesies burung dan hewan langka lainnya. Di dalam taman, pengunjung hanya dapat menyaksikan megalit besar yang memiliki bentuk manusia yang berasal dari tahun 1300 SM.

Destinasi Pariwisata Alam

Taman Nasional Lore Lindu

Destinasi Wisata di Sulawesi Tengah

 

Motif Batik Sulawesi Tengah

Taiganja

Taiganja menggambarkan rahim seorang wanita, yang oleh masyarakat setempat dipercaya sebagai

Sero Tangga

Motif Sero Tangga menyiratkan harapan baik serta rasa cinta yang tulus untuk dapat membuat

Cengkeh

Motif ini menggambarkan komoditas utama Kabupaten Tolitoli serta memiliki makna penyembuhan dan

Bomba Mawar

Motif ini berarti cinta sakral bagi keluarga, kerajaan, dan

 

Motif Batik Indonesia

Kuda Sepasang

Bagi masyarakat Kupang, memiliki kuda yang kuat adalah simbol martabat dan

Ukir Sentani

Motif Ukir adalah motif batik yang terinspirasi oleh berbagai ukiran kayu tradisional Sentani di

Ceplok Gayo Aceh

Variasi warna menunjukkan perbedaan dalam masyarakat yang

Merak Ngeram

Motif merak yang mengeram memiliki makna pengorbanan dan kasih sayang seorang

Mega Mendung

 Motif awan ini menyiratkan kemampuan untuk tetap tenang dalam

Gamolan

Motif ini menggambarkan Gamolan, alat musik bambu dari Lampung yang

Ake Patra

Ake terkait dengan keilahian dan komposisi alam semesta yang

Gajah Mungkur

Motif ini sebagai perlambangan perasaan cinta dan rindu yang

Singayaksa

Motif Singayaksa berasal dari nama tempat Sultan Hasanuddin berdoa kepada

Kaharingan

Kaharingan atau “Pohon Kehidupan” dalam sistem keyakinan suku Dayak melambangkan hubungan

Rangkiang

Kata “Rangkiang” mengacu pada lumbung padi dalam bahasa Minangkabau

Kain Cual

Tradisi tekstil cual telah ada sejak abad ke-17. Kata Cual mengacu pada

Angsa Duo

Motif batik duo Angso adalah sepasang angsa yang diyakini telah memimpin Puteri Mayang untuk

Gajah Way Kambas

Motifnya menggambarkan cagar alam Lampung, Way Kambas. Way Kambas adalah

Parang Rusak

Selain dari keberanian dan ketegaran, motif ini juga menggambarkan

Gigi Haruan Lidi

Motif Gigi Haruan Lidi diambil dari nama ikan Haruan yang memiliki arti

Dayak Kamang

Motif Kamang pada umumnya ditemukan pada perisai suku Dayak, karena

Kaganga Tanah Rejang

Batik Kaganga adalah batik khas dari daerah Rejang yang mengambil inspirasi dari

Penari Melayu

Penari Melayu menggambarkan tarian tradisional etnis Melayu di

Gedhog Kembang Waluh

Gedhog Waluh merupakan gabungan motif dari budaya kerajaan Jawa Majapahit

Rutun Penyu

Motif ini melambangkan kesederhanaan dan menjalani hidup dalam

Mahkota Siger

Siger adalah nama mahkota bagi wanita bangsawan Lampung di zaman kuno yang

Daun Sirih

Motif ini menggambarkan daun sirih yang digunakan sebagai

Raja Ampat

Motif Raja Ampat menggambarkan kehidupan bahari di kepulauan

Pinawetengan

Pola Batik Pinawetengan diambil dari prasasti prasejarah di Sulawesi Utara, yang disebut

Tabir Tanjung

Bunga Tanjung adalah jenis bunga pohon ceri yang banyak ditemukan di

Burung Bidadari

Burung Bidadari dianggap langka di dunia. Motif Bidadari ini mengilustraskan

Bomba Mawar

Motif ini berarti cinta sakral bagi keluarga, kerajaan, dan

Kuntul Perak

Kuntul perak (Egretta intermedia) merupakan hewan asli Kalimantan dan merupakan lambang dari

Kawung

Motif Kawung diciptakan oleh Sultan Agung Hanyokrokusumo (1593-1645) sebagai hadiah bagi putranya ketika

Anggrek Tewu

Motif Anggrek tewu ini berdasarkan kearifan lokal Kotawaringin serta lambang dari teladan

Sekar Jati

Motif ini melambangkan harapan agar penggunanya memiliki sifat yang

Insang Ikan

Insang ikan merupakan motif yang sering dipergunakan oleh

Sido Mulyo

Sido Mulyo merupakan salah satu motif klasik yang khusus dipergunakan untuk

Pantai Ambon

Batik kota Ambon menggambarkan kekayaan alam dan kehidupan

Wirasat

Wirasat atau ilham merupakan berkah dari Tuhan. Ilham ini dilambangkan dengan

Gonggong Beruntun

Motif ini menggambarkan bahwa seseorang harus mempertahankan

Sandeq

Sandeq dianggap sebagai maha karya pembuatan kapal di zaman

Srimanganti

Nama motif Srimanganti berasal dari nama aula Istana yang bersambungan dengan

Merak Lasem

Merak dianggap sebagai raja para burung. Ia dianggap melambangkan

Candi Muara Jambi

Kuil Muara Jambi, dibangun sejak abad ke-13, adalah salah satu

Gurdo Solo

“Gurdo” atau garuda adalah kendaraan Dewa Wisnu.  Sebagai Burung Mentari, Gurda dilihat sebagai

Kerawang Tegak Aceh

Motif Kerawang Tegak melambangkan seseorang yang memiliki

Banji Cirebon

“Banji” melambangkan keberlimpahan dan segala hal yang

Wakatobi

Selain menggambarkan keindahan Wakatobi, simbol daun Patra mengacu

Tangerang Herang

Motif Tangerang Herang merupakan perlambangan kota Tangerang, yakni

Ikan tambal

Makna filosofis dari Ikan Tambal adalah kebersamaan, kesederhanaan dalam

Teguh Bersatu

Motif batik ini menunjukkan kekuatan masyarakat Kupang dan mewakili

Gonggong Siput

Gonggong (Strombus Turturella) adalah salah satu jenis siput laut yang ditemukan di

Merak Abyorhokokai

Batik bermotif merak ini menggambarkan keindahan burung tersebut sebagai

Tenun Bima

Motif-motif diadopsi dari tekstil tenun Bima. Pola ini kurang lebih mendapat

Lipaq Sabe

Lipaq Sabe mengandung motif geometris klasik sederhana, dihiasi dengan

Biji Kopi

Motif biji kopi adalah motif yang merujuk pada distrik kopi lokal di

Bale Lumbu

Motif ini menandakan kesejahteraan masyarakat Sasak kuno dan

Bayam Raja

Motif Sasirangan Raja Bayam menggambarkan status sosial dari

Waruga

Motif batik Minahasa diadopsi dari Waruga yang merupakan makam leluhur

Honai

Honai merupakan motif yang terinspirasi oleh rumah tradisional masyarakat Papua yang

Jupri Kembang Teh

Jupri Kembang Teh menggambarkan sulur tanaman teh yang

Tongkonan

Rumah tradisional Toraja disebut Tongkonan. Tongkonan adalah

Pucuk Mekar

Motif ini mencerminkan kegembiraan dan syukur kepada Tuhan atas

Jumputan Bintang

Kota Palembang terkenal dengan kain batiknya yang diproduksi dengan teknik ikat dan

Pucuk Rebung Riau

Pucuk Rebung melambangkan tekad hati dalam mencapai tujuan, keberuntungan, dan

Sekomandi

Motif ini merujuk pada ungkapan “sampai maut memisahkan kita”.

Hiu Taliyasan

Indonesia juga merupakan asal-muasal ikan terbesar sedunia, yakni ikan hiu paus. Motif ini

Tari Kabasaran

Motifnya menggambarkan tarian Kabasaran, yang merupakan tarian sakral yang

Besurek Rembulan

Besurek Rembulan adalah tekstil batik khas yang polanya merupakan kombinasi dari

Buketan Bali

Buketan Bali merupakan motif yang berasal dari

Tidayu

Nama motif ini merupakan singkatan nama tiga etnis yaitu

Tengkawang Ampiek

Motif Tengkawang Ampiek ini merupakan lambang kesuburan dan kebaikan dari

Kasih Tak Sampai

‘Kasih Tak Sampai’ adalah ungkapan dalam bahasa Indonesia yang merujuk pada dua arti berbeda, yakni

Paqbarre Allo

Kata “Barre” berarti bulat dan “Allo” berarti sinar matahari. Ukiran ini diartikan

La Galigo

La Galigo adalah karya sastra Epic Bugis yang memiliki 300.000 cerita epik. Epik ini bahkan dianggap

Lontara

Aksara Lontara adalah aksara kuno khas komunitas Bugis dan Makassar. Sejarah mencatat bahwa

Tanah Liek

Kata “Tanah Liek” mengacu pada tanah liat dalam bahasa Minang

Pintu Aceh

Motifnya terinspirasi oleh arsitektur tradisional Aceh yang memiliki

Rumah Mamuju

Mandar Batik menggambarkan rumah Raja Mamuju dengan karakteristik utama

Taiganja

Taiganja menggambarkan rahim seorang wanita, yang oleh masyarakat setempat dipercaya sebagai

Pati-Pati Pinehiku

Motif ini melambangkan hierarki dalam masyarakat dan status sosial suku

Leuit Sijimat

Motif ini mencerminkan kegiatan kaum Baduy sehari-hari, yakni rumah panggung dan

Kamaro Timika

Motif ini terinspirasi dari simbol suci komunitas Kamaro di

Asmat Papua

Motif ini menggambarkan simbol kesukuan suku Asmat yang pada umumnya

Bekantan Pakis

This motif represents Pakis Haji (Polystichum setiferum), an endemic plant in

Keluak Daun Pakis

Kata “Keluak” adalah bahasa Minang yang berarti bengkok atau

Sinaran

Motif ini melambangkan pengetahuan dan pemahaman spiritual yang

Durian Pecah

Motif ini melambangkan semua karya harus didasarkan pada iman dan ilmu yang

Bintik Tujuh

Motif Bintik Tujuh memiliki 7 bintik putih dan gradasi warna hijau sebagai

Kuda Kupang

Kuda juga melambangkan kebanggaan, kekuatan, dan keberanian. Motif ini menyiratkan

Pohon Hayat

Motif batik di Lampung didominasi oleh akulturasi budaya Buddha dan

Samudra

Seni lukis ini menggambarkan kuatnya tekad seseorang yang berlayar agar dapat

Tifa Papua

Motif ini berasal dari alat musik tradisional Papua, Tifa. Tifa adalah sejenis

Pala Salawaku

Motif ini menggambarkan senjata tradisional yang unik dari wilayah

Gorga Simeol-Meol

Gorga Simeol-meol adalah motif yang terdiri dari sulur tanaman ini dianggap sebagai

Bultiya

Kata “Bultiya” merupakan singkatan nama tiga suku besar di Kalimantan Utara, yakni

Kerawang Datar

Motif ini melambangkan perwujudan nilai-nilai agama dalam interaksi

Cengkeh

Motif ini menggambarkan komoditas utama Kabupaten Tolitoli serta memiliki makna penyembuhan dan

Gumin Tambun

Gumin Tambun atau sulur melilit berasal dari motif mitologi Hindu yang melambangkan keberuntungan,

Karawo Pinang

Motif ini dianggap sebagai pola asli tekstil sulaman Karawo. Arti dari motif ini adalah

Pattimura

Pattimura adalah nama pahlawan Indonesia yang berperang melawan kolonialisme di

Salakanagara

Motif batik Salakanagara melambangkan kerajaan pertama di daerah Betawi yang

Pisang Bali

Di masyarakat Bali, pisang merupakan lambang dari Amartha atau Air Keabadian dalam