Pilih Laman

Destinasi Budaya

Hayati keluhuran budaya bangsa!

Festival Perahu Sandeq

Kompetisi Sandeq Race (foto: @disbudparpolman)

Konstruksi Kapal Sandeq (foto: @Pesona Indonesia)

Festival Perahu Sandeq – Legenda Perahu Kayu Tercepat

Bisakah Anda percaya jika ada perahu kayu yang berlayar dalam kecepatan angin 15-29 knot (28-56 km / jam) tanpa mesin? Perahu Sandeq adalah salah satu kearifan lokal teknologi konstruksi perahu milik suku Mandar di Sulawesi Barat. Nenek moyang suku Mandar dikenal sebagai salah satu suku pelaut terkuat dan tertua di kepulauan Austronesia yang menghasilkan kapal angin tercepat sejak 1000 SM. Festival Perahu Sandeq diadakan setiap tahun pada bulan Agustus-September dengan maksud untuk menghidupkan kembali dan menghargai warisan budaya yang istimewa ini. Festival ini juga menawarkan banyak acara budaya di setiap etape Sandeq, mulai dari kota Mamuju, Deking, Somba, Majene, Polewali Mandar, Lero, Barru, selesai di Makassar. Diikuti oleh sekitar 40 tim Sandeq, kompetisi akan dimenangkan oleh tim terkuat dengan keterampilan berlayar angin terbaik. Datang dan bergabunglah dengan acara olahraga budaya yang unik ini!

Destinasi Pariwisata Budaya

Festival Perahu Sandeq

Destinasi Wisata di Sulawesi Barat

 

Motif Batik Sulawesi Barat

Rumah Mamuju

Mandar Batik menggambarkan rumah Raja Mamuju dengan karakteristik utama

Lipaq Sabe

Lipaq Sabe mengandung motif geometris klasik sederhana, dihiasi dengan

Sandeq

Sandeq dianggap sebagai maha karya pembuatan kapal di zaman

Sekomandi

Motif ini merujuk pada ungkapan “sampai maut memisahkan kita”.

 

Motif Batik Indonesia

Kuda Sepasang

Bagi masyarakat Kupang, memiliki kuda yang kuat adalah simbol martabat dan

Gedhog Kembang Waluh

Gedhog Waluh merupakan gabungan motif dari budaya kerajaan Jawa Majapahit

Pantai Ambon

Batik kota Ambon menggambarkan kekayaan alam dan kehidupan

Insang Ikan

Insang ikan merupakan motif yang sering dipergunakan oleh

Tengkawang Ampiek

Motif Tengkawang Ampiek ini merupakan lambang kesuburan dan kebaikan dari

Pintu Aceh

Motifnya terinspirasi oleh arsitektur tradisional Aceh yang memiliki

Gonggong Siput

Gonggong (Strombus Turturella) adalah salah satu jenis siput laut yang ditemukan di

Kerawang Tegak Aceh

Motif Kerawang Tegak melambangkan seseorang yang memiliki

Anggrek Tewu

Motif Anggrek tewu ini berdasarkan kearifan lokal Kotawaringin serta lambang dari teladan

Durian Pecah

Motif ini melambangkan semua karya harus didasarkan pada iman dan ilmu yang

Kawung

Motif Kawung diciptakan oleh Sultan Agung Hanyokrokusumo (1593-1645) sebagai hadiah bagi putranya ketika

Waruga

Motif batik Minahasa diadopsi dari Waruga yang merupakan makam leluhur

Dayak Taghol

Motif Dayak Taghol melambangkan perisai sebagai simbol daya

Asmat Papua

Motif ini menggambarkan simbol kesukuan suku Asmat yang pada umumnya

Cengkeh

Motif ini menggambarkan komoditas utama Kabupaten Tolitoli serta memiliki makna penyembuhan dan

Sekomandi

Motif ini merujuk pada ungkapan “sampai maut memisahkan kita”.

Gurdo Solo

“Gurdo” atau garuda adalah kendaraan Dewa Wisnu.  Sebagai Burung Mentari, Gurda dilihat sebagai

Jupri Kembang Teh

Jupri Kembang Teh menggambarkan sulur tanaman teh yang

Kamaro Timika

Motif ini terinspirasi dari simbol suci komunitas Kamaro di

Rasamala

Motif batik rasamala dikaitkan dengan masa ketika Belanda pertama kali

Alam Pantai

The word “Alam Pantai” refers to the natural beauty of

Wakatobi

Selain menggambarkan keindahan Wakatobi, simbol daun Patra mengacu

Gigi Haruan Lidi

Motif Gigi Haruan Lidi diambil dari nama ikan Haruan yang memiliki arti

Enggang Dayak

Motif Burung enggang merupakan Panglima para Burung. Ia dianggap memiliki kekuatan

Sekar Jati

Motif ini melambangkan harapan agar penggunanya memiliki sifat yang

Tabir Tanjung

Bunga Tanjung adalah jenis bunga pohon ceri yang banyak ditemukan di

Pattimura

Pattimura adalah nama pahlawan Indonesia yang berperang melawan kolonialisme di

Angsa Duo

Motif batik duo Angso adalah sepasang angsa yang diyakini telah memimpin Puteri Mayang untuk

Kerawang Datar

Motif ini melambangkan perwujudan nilai-nilai agama dalam interaksi

Gajah Mungkur

Motif ini sebagai perlambangan perasaan cinta dan rindu yang

Besurek Rembulan

Besurek Rembulan adalah tekstil batik khas yang polanya merupakan kombinasi dari

Teguh Bersatu

Motif batik ini menunjukkan kekuatan masyarakat Kupang dan mewakili

Wirasat

Wirasat atau ilham merupakan berkah dari Tuhan. Ilham ini dilambangkan dengan

Sinaran

Motif ini melambangkan pengetahuan dan pemahaman spiritual yang

Desa Na Ualu

Motif Gorga dari Desa Na Ualu adalah simbol dari delapan arah mata angin

Tongkonan

Rumah tradisional Toraja disebut Tongkonan. Tongkonan adalah

Tifa Totobuang

Motif ini menggambarkan alat musik tradisional Maluku, yaitu

Bultiya

Kata “Bultiya” merupakan singkatan nama tiga suku besar di Kalimantan Utara, yakni

Banji Cirebon

“Banji” melambangkan keberlimpahan dan segala hal yang

Abimanyu

Motif klasik Kerajaan Mataram ini mengandung harapan agar penggunanya menjadi seorang yang

Ceplok Gayo Aceh

Variasi warna menunjukkan perbedaan dalam masyarakat yang

Buketan Bali

Buketan Bali merupakan motif yang berasal dari

Tenun Bima

Motif-motif diadopsi dari tekstil tenun Bima. Pola ini kurang lebih mendapat

Sandeq

Sandeq dianggap sebagai maha karya pembuatan kapal di zaman

Kasih Tak Sampai

‘Kasih Tak Sampai’ adalah ungkapan dalam bahasa Indonesia yang merujuk pada dua arti berbeda, yakni

Bomba Mawar

Motif ini berarti cinta sakral bagi keluarga, kerajaan, dan

Bayam Raja

Motif Sasirangan Raja Bayam menggambarkan status sosial dari

Taiganja

Taiganja menggambarkan rahim seorang wanita, yang oleh masyarakat setempat dipercaya sebagai

Biji Kopi

Motif biji kopi adalah motif yang merujuk pada distrik kopi lokal di

Kuda Kupang

Kuda juga melambangkan kebanggaan, kekuatan, dan keberanian. Motif ini menyiratkan

Teluk Tomini

Motif ini menggambarkan keindahan kehidupan bawah laut di

Daun Lada Hitam

Motif lada hitam mewakili komoditas utama provinsi Bangka Belitung dan

Tari Kabasaran

Motifnya menggambarkan tarian Kabasaran, yang merupakan tarian sakral yang

Tubo Kelapa

Pohon Kelapa merupakan simbol karakter yang baik dan mental yang

Kuntul Perak

Kuntul perak (Egretta intermedia) merupakan hewan asli Kalimantan dan merupakan lambang dari

Karawo Pinang

Motif ini dianggap sebagai pola asli tekstil sulaman Karawo. Arti dari motif ini adalah

Mega Mendung

 Motif awan ini menyiratkan kemampuan untuk tetap tenang dalam

Rangkiang

Kata “Rangkiang” mengacu pada lumbung padi dalam bahasa Minangkabau

Kain Cual

Tradisi tekstil cual telah ada sejak abad ke-17. Kata Cual mengacu pada

Merak Lasem

Merak dianggap sebagai raja para burung. Ia dianggap melambangkan

Sido Mulyo

Sido Mulyo merupakan salah satu motif klasik yang khusus dipergunakan untuk

Mahkota Siger

Siger adalah nama mahkota bagi wanita bangsawan Lampung di zaman kuno yang

Gorga Simeol-Meol

Gorga Simeol-meol adalah motif yang terdiri dari sulur tanaman ini dianggap sebagai

Candi Muara Jambi

Kuil Muara Jambi, dibangun sejak abad ke-13, adalah salah satu

Besurek Rafflesia

Istilah “Besurek” mengacu pada tekstil yang berisi surat atau prasasti

Prada Papua

Kata “Prada” dalam dialek Jawa-Indonesia berarti tekstil batik yang dihiasi dengan

Daun Simpor

Motif ini terinspirasi oleh tanaman Simpor (Dillenia Suffruticosa) yang merupakan

Pala Salawaku

Motif ini menggambarkan senjata tradisional yang unik dari wilayah

Burung Cendrawasih

Burung Cendrawasih merupakan motif sakral dan mewakili identitas

Dayak Kamang

Motif Kamang pada umumnya ditemukan pada perisai suku Dayak, karena

Kalo Sara

Kalo Sara adalah motif sakral untuk etnis Tolaki. Ini dianggap sebagai cara

Jagung

Filosofi motif jagung menggambarkan mimpi dan semangat hidup yang

Gonggong Beruntun

Motif ini menggambarkan bahwa seseorang harus mempertahankan

Awan Berarak

Awan Berarak merupakan kombinasi motif Dayak dengan motif

Rutun Penyu

Motif ini melambangkan kesederhanaan dan menjalani hidup dalam

Leuit Sijimat

Motif ini mencerminkan kegiatan kaum Baduy sehari-hari, yakni rumah panggung dan

Tampuk Manggis Sasirangan

Motif Sasirangan ini menggambarkan falsafah buah manggis, yaitu

Bintik Tujuh

Motif Bintik Tujuh memiliki 7 bintik putih dan gradasi warna hijau sebagai

Bunga Raye

Bunga Raye melambangkan kesatuan antara suku Dayak Tidung dengan

Kaharingan

Kaharingan atau “Pohon Kehidupan” dalam sistem keyakinan suku Dayak melambangkan hubungan

Daun Sirih

Motif ini menggambarkan daun sirih yang digunakan sebagai

Pohon Hayat

Motif batik di Lampung didominasi oleh akulturasi budaya Buddha dan

Gajah Way Kambas

Motifnya menggambarkan cagar alam Lampung, Way Kambas. Way Kambas adalah

Samudra

Seni lukis ini menggambarkan kuatnya tekad seseorang yang berlayar agar dapat

Ukir Sentani

Motif Ukir adalah motif batik yang terinspirasi oleh berbagai ukiran kayu tradisional Sentani di

Rumah Mamuju

Mandar Batik menggambarkan rumah Raja Mamuju dengan karakteristik utama

Peresean

Motif ini menggambarkan pertunjukan tari Peresean yang biasanya dilakukan pada

Ikan tambal

Makna filosofis dari Ikan Tambal adalah kebersamaan, kesederhanaan dalam

Bale Lumbu

Motif ini menandakan kesejahteraan masyarakat Sasak kuno dan

Tifa Papua

Motif ini berasal dari alat musik tradisional Papua, Tifa. Tifa adalah sejenis

Gamolan

Motif ini menggambarkan Gamolan, alat musik bambu dari Lampung yang

Karawo Mahkuta

Mahkuta mengacu pada mahkota tradisional Gorontalo. Motif bordir Karawo ini mewakili karakteristik yang

Jumputan Bintang

Kota Palembang terkenal dengan kain batiknya yang diproduksi dengan teknik ikat dan

Parang Rusak

Selain dari keberanian dan ketegaran, motif ini juga menggambarkan

Bekantan Pakis

This motif represents Pakis Haji (Polystichum setiferum), an endemic plant in

Barong Bali

Barong merupakan hewan mitos yang memiliki kekuatan supernatural

Lontara

Aksara Lontara adalah aksara kuno khas komunitas Bugis dan Makassar. Sejarah mencatat bahwa

Tanah Liek

Kata “Tanah Liek” mengacu pada tanah liat dalam bahasa Minang

Tikar Natuna

Motif Tikar Natuna diadaptasi dari pembuatan tikar pandan tradisional di

Singayaksa

Motif Singayaksa berasal dari nama tempat Sultan Hasanuddin berdoa kepada