Pilih Laman

Destinasi Budaya

Resapi Kekayaan Budaya Indonesia!

Desa Adat Penglipuran 

Desa Adat Penglipuran (foto: Novanirza)

Desa Penglipuran

Desa Wisata Ekologi Penglipuran terletak di Kecamatan Bangli dengan luas 112 hektar. Tempat wisata ini diberi penghargaan sebagai desa ketiga terindah dan terbersih di dunia oleh majalah Boombastic dari New York. Desa ini memiliki lingkungan yang unik dan eksotis dengan unsur-unsur menarik, seperti misalnya rumah dan puri tradisional Bali yang berjajar rapi, hutan bamboo yang hijau, dan jalanan dari batu bersusun. Tata letak desa ini diadaptasi dari bentuk Trimandala, tiga lingkaran konsentris yang membagi daerah menjadi tiga zona dengan fungsi dan tingkat kesucian ayng berbeda-beda. Temukan dan nikmatilah keajaiban tempat ini!

Destinasi Pariwisata Budaya

Desa Penglipuran

Destinasi Wisata di Bali

Pura Besakih

Pura Besakih

Pura Besakih merupakan pura terbesar Bali, atau Pura Induk. Besakih merupakan kompleks besar yang

baca lainnya

Motif Batik Bali

Barong Bali

Barong merupakan hewan mitos yang memiliki kekuatan supernatural

Pisang Bali

Di masyarakat Bali, pisang merupakan lambang dari Amartha atau Air Keabadian dalam

Merak Abyorhokokai

Batik bermotif merak ini menggambarkan keindahan burung tersebut sebagai

Buketan Bali

Buketan Bali merupakan motif yang berasal dari

 

Motif Batik Indonesia

Kuda Sepasang

Bagi masyarakat Kupang, memiliki kuda yang kuat adalah simbol martabat dan

Kuda Kupang

Kuda juga melambangkan kebanggaan, kekuatan, dan keberanian. Motif ini menyiratkan

Tikar Natuna

Motif Tikar Natuna diadaptasi dari pembuatan tikar pandan tradisional di

Candi Muara Jambi

Kuil Muara Jambi, dibangun sejak abad ke-13, adalah salah satu

Pucuk Mekar

Motif ini mencerminkan kegembiraan dan syukur kepada Tuhan atas

Hiu Taliyasan

Indonesia juga merupakan asal-muasal ikan terbesar sedunia, yakni ikan hiu paus. Motif ini

Kuntul Perak

Kuntul perak (Egretta intermedia) merupakan hewan asli Kalimantan dan merupakan lambang dari

Kain Cual

Tradisi tekstil cual telah ada sejak abad ke-17. Kata Cual mengacu pada

Bunga Raye

Bunga Raye melambangkan kesatuan antara suku Dayak Tidung dengan

Rumah Mamuju

Mandar Batik menggambarkan rumah Raja Mamuju dengan karakteristik utama

Pala Salawaku

Motif ini menggambarkan senjata tradisional yang unik dari wilayah

Banji Cirebon

“Banji” melambangkan keberlimpahan dan segala hal yang

Peresean

Motif ini menggambarkan pertunjukan tari Peresean yang biasanya dilakukan pada

Kamaro Timika

Motif ini terinspirasi dari simbol suci komunitas Kamaro di

Teguh Bersatu

Motif batik ini menunjukkan kekuatan masyarakat Kupang dan mewakili

Burung Cendrawasih

Burung Cendrawasih merupakan motif sakral dan mewakili identitas

Parang Rusak

Selain dari keberanian dan ketegaran, motif ini juga menggambarkan

Kawung

Motif Kawung diciptakan oleh Sultan Agung Hanyokrokusumo (1593-1645) sebagai hadiah bagi putranya ketika

Desa Na Ualu

Motif Gorga dari Desa Na Ualu adalah simbol dari delapan arah mata angin

Dayak Taghol

Motif Dayak Taghol melambangkan perisai sebagai simbol daya

Waruga

Motif batik Minahasa diadopsi dari Waruga yang merupakan makam leluhur

Singayaksa

Motif Singayaksa berasal dari nama tempat Sultan Hasanuddin berdoa kepada

Parang Seling

Parang Seling merupakan motif batik kerajaanyang merupakan varian feminine dari

Rutun Penyu

Motif ini melambangkan kesederhanaan dan menjalani hidup dalam

Tampuk Manggis Sasirangan

Motif Sasirangan ini menggambarkan falsafah buah manggis, yaitu

Gigi Haruan Lidi

Motif Gigi Haruan Lidi diambil dari nama ikan Haruan yang memiliki arti

Bultiya

Kata “Bultiya” merupakan singkatan nama tiga suku besar di Kalimantan Utara, yakni

Gumin Tambun

Gumin Tambun atau sulur melilit berasal dari motif mitologi Hindu yang melambangkan keberuntungan,

Kaganga Tanah Rejang

Batik Kaganga adalah batik khas dari daerah Rejang yang mengambil inspirasi dari

Pantai Ambon

Batik kota Ambon menggambarkan kekayaan alam dan kehidupan

Abimanyu

Motif klasik Kerajaan Mataram ini mengandung harapan agar penggunanya menjadi seorang yang

Bale Lumbu

Motif ini menandakan kesejahteraan masyarakat Sasak kuno dan

Gajah Mungkur

Motif ini sebagai perlambangan perasaan cinta dan rindu yang

Tifa Totobuang

Motif ini menggambarkan alat musik tradisional Maluku, yaitu

Alam Pantai

The word “Alam Pantai” refers to the natural beauty of

Bayam Raja

Motif Sasirangan Raja Bayam menggambarkan status sosial dari

Ake Patra

Ake terkait dengan keilahian dan komposisi alam semesta yang

Rasamala

Motif batik rasamala dikaitkan dengan masa ketika Belanda pertama kali

Mahkota Siger

Siger adalah nama mahkota bagi wanita bangsawan Lampung di zaman kuno yang

Kerawang Tegak Aceh

Motif Kerawang Tegak melambangkan seseorang yang memiliki

Jagung

Filosofi motif jagung menggambarkan mimpi dan semangat hidup yang

La Galigo

La Galigo adalah karya sastra Epic Bugis yang memiliki 300.000 cerita epik. Epik ini bahkan dianggap

Honai

Honai merupakan motif yang terinspirasi oleh rumah tradisional masyarakat Papua yang

Pattimura

Pattimura adalah nama pahlawan Indonesia yang berperang melawan kolonialisme di

Sido Mulyo

Sido Mulyo merupakan salah satu motif klasik yang khusus dipergunakan untuk

Kaharingan

Kaharingan atau “Pohon Kehidupan” dalam sistem keyakinan suku Dayak melambangkan hubungan

Ikan tambal

Makna filosofis dari Ikan Tambal adalah kebersamaan, kesederhanaan dalam

Pinawetengan

Pola Batik Pinawetengan diambil dari prasasti prasejarah di Sulawesi Utara, yang disebut

Daun Sirih

Motif ini menggambarkan daun sirih yang digunakan sebagai

Sandeq

Sandeq dianggap sebagai maha karya pembuatan kapal di zaman

Wakatobi

Selain menggambarkan keindahan Wakatobi, simbol daun Patra mengacu

Pisang Bali

Di masyarakat Bali, pisang merupakan lambang dari Amartha atau Air Keabadian dalam

Lontara

Aksara Lontara adalah aksara kuno khas komunitas Bugis dan Makassar. Sejarah mencatat bahwa

Durian Pecah

Motif ini melambangkan semua karya harus didasarkan pada iman dan ilmu yang

Paqbarre Allo

Kata “Barre” berarti bulat dan “Allo” berarti sinar matahari. Ukiran ini diartikan

Daun Lada Hitam

Motif lada hitam mewakili komoditas utama provinsi Bangka Belitung dan

Taiganja

Taiganja menggambarkan rahim seorang wanita, yang oleh masyarakat setempat dipercaya sebagai

Awan Berarak

Awan Berarak merupakan kombinasi motif Dayak dengan motif

Prada Papua

Kata “Prada” dalam dialek Jawa-Indonesia berarti tekstil batik yang dihiasi dengan

Pati-Pati Pinehiku

Motif ini melambangkan hierarki dalam masyarakat dan status sosial suku

Leuit Sijimat

Motif ini mencerminkan kegiatan kaum Baduy sehari-hari, yakni rumah panggung dan

Tenun Bima

Motif-motif diadopsi dari tekstil tenun Bima. Pola ini kurang lebih mendapat

Mega Mendung

 Motif awan ini menyiratkan kemampuan untuk tetap tenang dalam

Bekantan Pakis

This motif represents Pakis Haji (Polystichum setiferum), an endemic plant in

Pintu Aceh

Motifnya terinspirasi oleh arsitektur tradisional Aceh yang memiliki

Tifa Papua

Motif ini berasal dari alat musik tradisional Papua, Tifa. Tifa adalah sejenis

Asmat Papua

Motif ini menggambarkan simbol kesukuan suku Asmat yang pada umumnya

Ondel-ondel

Boneka ondel-ondel menggambarkan harapan agar

Enggang Dayak

Motif Burung enggang merupakan Panglima para Burung. Ia dianggap memiliki kekuatan

Srimanganti

Nama motif Srimanganti berasal dari nama aula Istana yang bersambungan dengan

Kalo Sara

Kalo Sara adalah motif sakral untuk etnis Tolaki. Ini dianggap sebagai cara

Lipaq Sabe

Lipaq Sabe mengandung motif geometris klasik sederhana, dihiasi dengan

Buketan Bali

Buketan Bali merupakan motif yang berasal dari

Biji Kopi

Motif biji kopi adalah motif yang merujuk pada distrik kopi lokal di

Teluk Tomini

Motif ini menggambarkan keindahan kehidupan bawah laut di

Tari Kabasaran

Motifnya menggambarkan tarian Kabasaran, yang merupakan tarian sakral yang

Bintik Tujuh

Motif Bintik Tujuh memiliki 7 bintik putih dan gradasi warna hijau sebagai

Bomba Mawar

Motif ini berarti cinta sakral bagi keluarga, kerajaan, dan

Penari Melayu

Penari Melayu menggambarkan tarian tradisional etnis Melayu di

Ukir Sentani

Motif Ukir adalah motif batik yang terinspirasi oleh berbagai ukiran kayu tradisional Sentani di

Cengkeh

Motif ini menggambarkan komoditas utama Kabupaten Tolitoli serta memiliki makna penyembuhan dan

Merak Lasem

Merak dianggap sebagai raja para burung. Ia dianggap melambangkan

Tabir Tanjung

Bunga Tanjung adalah jenis bunga pohon ceri yang banyak ditemukan di

Gedhog Kembang Waluh

Gedhog Waluh merupakan gabungan motif dari budaya kerajaan Jawa Majapahit

Angsa Duo

Motif batik duo Angso adalah sepasang angsa yang diyakini telah memimpin Puteri Mayang untuk

Tengkawang Ampiek

Motif Tengkawang Ampiek ini merupakan lambang kesuburan dan kebaikan dari

Sinaran

Motif ini melambangkan pengetahuan dan pemahaman spiritual yang

Karawo Pinang

Motif ini dianggap sebagai pola asli tekstil sulaman Karawo. Arti dari motif ini adalah

Gajah Way Kambas

Motifnya menggambarkan cagar alam Lampung, Way Kambas. Way Kambas adalah

Sekar Jati

Motif ini melambangkan harapan agar penggunanya memiliki sifat yang

Awan Larat Riau

Motif ini biasanya dikaitkan dengan kelembutan, kebijaksanaan, dan pengetahuan diri. Karakteristik ini

Rangkiang

Kata “Rangkiang” mengacu pada lumbung padi dalam bahasa Minangkabau

Besurek Rembulan

Besurek Rembulan adalah tekstil batik khas yang polanya merupakan kombinasi dari

Pohon Hayat

Motif batik di Lampung didominasi oleh akulturasi budaya Buddha dan

Gonggong Siput

Gonggong (Strombus Turturella) adalah salah satu jenis siput laut yang ditemukan di

Gamolan

Motif ini menggambarkan Gamolan, alat musik bambu dari Lampung yang

Salakanagara

Motif batik Salakanagara melambangkan kerajaan pertama di daerah Betawi yang

Desa Na Tolu

Pola Desa Na Tolu melambangkan filosofi keberadaan dan harmoni Batak dalam

Pucuk Rebung Riau

Pucuk Rebung melambangkan tekad hati dalam mencapai tujuan, keberuntungan, dan

Burung Bidadari

Burung Bidadari dianggap langka di dunia. Motif Bidadari ini mengilustraskan