Profil Batik Provinsi Papua
Papua adalah provinsi yang terletak di bagian timur Indonesia dan langsung berbatasan dengan negara Papua New Guinea. Provinsi ini dulu dikenal dengan panggilan Irian Barat sejak tahun 1969 hingga 1973, namanya kemudian diganti menjadi Irian Jaya oleh Soeharto pada saat meresmikan tambang tembaga dan emas Freeport, nama yang tetap digunakan secara resmi hingga tahun 2002. Nama provinsi ini diganti menjadi Papua sesuai UU No 21/2001 Otonomi Khusus Papua. Kata Papua sendiri berasal dari bahasa melayu yang berarti rambut keriting, sebuah gambaran yang mengacu pada penampilan fisik suku-suku asli.
Provinsi Papua memiliki luas 420.540 km dengan jumlah penduduk sebesar 2.833.381 orang. Provinsi Papua termasuk provinsi dengan jumlah penduduk muda yang signifikan. Sebanyak 38 persen dari total penduduk di provinsi ini adalah anak-anak. Tiga dari empat anak tinggal di wilayah perdesaan.
Secara geografi luas Provinsi Papua berbatasan dengan Samudra Pasifik (Utara), Laut Arafura (Selatan), Provinsi Papua Barat (Barat) dan Papua New Guinea (Timur).
Berdasarkan Data Badan statistika Nasiolan Republik Indonesia, Provinsi papua memiliki 255 suku adat di dalamnya. Berikut beberapa suku di Papua: Ansus Amungme Asmat Ayamaru, mendiami daerah Sorong Bauzi Biak Dani Empur, mendiami daerah Kebar dan Amberbaken Hatam, mendiami daerah Ransiki dan Oransbari Iha Komoro Mee, mendiami daerah pegunungan Paniai Meyakh, mendiami Kota Manokwari Moskona, mendiami daerah Merdei Nafri Sentani, mendiami sekitar danau Sentani Souk, mendiami daerah Anggi dan Manyambouw Waropen Wamesa mendiami daerah sebelah selatan Teluk Wondawa ( wandamen ) Muyu Tobati Enggros Korowai Fuyu.
Dari suku-suku tersebut pada perkrmbangannya memiliki kerajinan batik. Setidaknya terdapat enam motif batik yaitu: (1) Motif Honai Besar, (2) Motif Honai Kecil, (3) Motif Tifa Besar, (4) Motif Tifa Kecil, (5) Motif Tambal Ukir Besar, dan (6) Motif Tambal Ukir Kecil.

  1. Motif Honai Besar,
    Motif Honai ini sumber idenya diangkat dari bentuk honai. Honai merupakan salah satu jenis rumah adat masyarakat Papua yang tinggal di pegunungan. Honai bentuknya rendah dan bulat dengan rangka yang terbuat dari batang kayu dan ilalalng.
  2. Motif Honai Kecil,
    Motif Honai Kecil ini sumber idenya diangkat dari ide yang sama seperti pada motif Honai Besar. Penyusunan elemen-elemen visualnya pun sama, yang diubah hanya ukuran motif.
  3. Motif Tifa Besar,
    Motif ini sumber inspirasinya digali dari alat musik tradisional Papua yaitu tifa. Tifa merupakan sejenis alat musik pukul yang terbuat dari kayu dan berbentuk tabung yang salah satu sisinya ditutup dengan kulit hewan yang sudah dikeringkan. Bentuk dan fungsinya sekilas hampir sama dengan alat musik gendang, namun suara tifa terdengar lebih ringan. Tifa digunakan untuk mengiringi upacara adat dan tarian tradisional.
  4. Motif Tifa Kecil,
    Motif Tifa Kecil ini sumber idenya sampai dengan maknanya hampir sama dengan Motif Tifa Besar. Penyusunan elemen-elemen visualnya pun sama, yang diubah hanya ukuran motif menjadi lebh kecil.
  5. Motif Tambal Ukir Besar, dan
    Motif Tambal Ukir Besar merupakan motif batik yang penciptaannya terinspirasi dari berbagai ragam hias ukiran tradisional khas Papua, yang pengomposisiannya dengan cara dipadupadankan saling menambal membentuk bidang motif pada lembaran kain.
  6. Motif Tambal Ukir Kecil.
    Motif Tambal Ukir Kecil ini sumber idenya diangkat dari inspirasi yang sama seperti pada Motif Tambal Ukir Besar. Penyusunan elemen-elemen visualnya pun sama, yang diubah hanya ukuran motifnya yang lebih kecil.

Papua

Images of region:

Images of batik motif region:

Map:

Cities of the region